Manajemen Berbasis Objektif
Manajemen berdasarkan objektif (MBO) adalah sistem di mana objektif kinerja yang spesifik ditentukan bersama oleh bawahan dan atasan mereka, kemajuan menuju objektif tersebut secara berkala diulas, dan penghargaan diberikan berdasarkan kemajuan ini. Ada empat elemen umum dalam program MBO, yaitu kejelasan tujuan, pengambilan keputusan partisipatif, periode waktu yang eksplisit, dan umpan balik kinerja. MBO memastikan bahwa setiap tujuan spesifik dan terukur, dihasilkan melalui proses partisipatif, memiliki batas waktu, dan diberikan umpan balik secara terus-menerus.
Â
Masalah Kontemporer dalam Perencanaan
Pemindaian Lingkungan:
- Pemindaian lingkungan adalah proses penyaringan informasi untuk mendeteksi tren-tren yang berkembang.
- Informasi yang dicari meliputi data politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
- Pemindaian lingkungan memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan hukum, pesaing, dan tren pasar.
- Intelijen kompetitif adalah bagian penting dari pemindaian lingkungan yang melibatkan pengumpulan informasi tentang pesaing.
Realitas Virtual (VR):
- VR adalah pengalaman tiga dimensi, interaktif, yang terjadi dalam lingkungan simulasi.
- VR memiliki potensi besar sebagai alat perencanaan di organisasi.
- Manfaat VR termasuk wawancara kandidat pekerjaan, rapat virtual, dan pelatihan kerja yang kompleks.
- VR memungkinkan manajer untuk "berjalan-jalan" melalui simulasi lingkungan yang akan dibangun atau direnovasi.
- VR juga berguna dalam perencanaan keuangan dengan memungkinkan visualisasi data dalam tampilan 3D.
Definisi Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah perumusan dan implementasi inisiatif oleh manajemen puncak-dengan mempertimbangkan sumber daya dan peluang lingkungan-yang akan memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Apa yang dimaksud dengan strategi organisasi? Strategi adalah rencana tentang bagaimana organisasi akan melakukan apa pun yang menjadi bisnisnya, bagaimana organisasi akan bersaing dengan sukses, dan bagaimana organisasi akan menarik dan memuaskan pelanggannya untuk mencapai tujuannya.
Â
Mengapa Manajemen Strategis Penting?Â
- Alasan pertama, hal tersebut dapat membuat perbedaan dalam seberapa baik kinerja organisasi. Hal ini membantu menjelaskan mengapa beberapa bisnis berhasil dan yang lainnya gagal, bahkan ketika dihadapkan pada kondisi lingkungan yang sama. Penelitian telah menemukan hubungan yang secara umum positif antara perencanaan strategis dan kinerja. Dengan kata lain, tampaknya organisasi yang menggunakan manajemen strategis memiliki tingkat kinerja yang lebih tinggi.
- Alasan kedua, kenyataan bahwa para manajer di semua jenis dan ukuran organisasi menghadapi situasi yang terus berubah. Mereka mengatasi ketidakpastian ini dengan menggunakan proses manajemen strategis untuk memeriksa faktor-faktor yang relevan dan memutuskan tindakan apa yang harus diambil.
- Terakhir, manajemen strategis penting karena organisasi bersifat kompleks dan beragam. Setiap bagian perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi; manajemen strategis membantu melakukan hal ini.
Proses manajemen strategis adalah proses enam langkah yang mencakup perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategi.
- Mengidentifikasi Misi, Tujuan, dan Strategi Organisasi Saat Ini. Setiap organisasi membutuhkan misi-sebuah pernyataan tentang tujuannya. Mendefinisikan misi memaksa manajer untuk mengidentifikasi apa yang menjadi bisnisnya.
- Melakukan Analisis Eksternal. Manajer melakukan analisis eksternal sehingga mereka tahu, misalnya, apa yang dilakukan oleh pesaing, peraturan yang tertunda yang mungkin mempengaruhi organisasi, atau seperti apa pasokan tenaga kerja di lokasi tempat organisasi beroperasi. Dalam analisis eksternal, manajer harus memeriksa komponen ekonomi, demografi, politik/hukum, sosiokultural, teknologi, dan global untuk melihat tren dan perubahan.
- Melakukan Analisis Internal. Sumber daya organisasi adalah asetnya - finansial, fisik, manusia, dan tak berwujud - yang digunakan untuk mengembangkan, memproduksi, dan memberikan produk kepada pelanggannya. Sumber daya adalah "apa" yang dimiliki organisasi. Di sisi lain, kapabilitasnya adalah keterampilan dan kemampuannya dalam melakukan aktivitas kerja yang dibutuhkan dalam bisnisnya - "bagaimana" organisasi melakukan pekerjaannya. Setelah menyelesaikan analisis internal, para manajer harus dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi. Setiap kegiatan yang dilakukan organisasi dengan baik atau sumber daya unik yang dimilikinya disebut kekuatan. Kelemahan adalah aktivitas yang tidak dilakukan dengan baik oleh organisasi atau sumber daya yang dibutuhkan namun tidak dimiliki. Gabungan dari analisis eksternal dan internal disebut analisis SWOT, yaitu analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats dari sebuah organisasi. Setelah menyelesaikan analisis SWOT, para manajer siap untuk merumuskan strategi yang tepat-yaitu strategi yang (1) mengeksploitasi kekuatan dan peluang eksternal organisasi, (2) menyangga atau melindungi organisasi dari ancaman eksternal, atau (3) memperbaiki kelemahan yang kritis.
- Merumuskan Strategi. Ketika para manajer merumuskan strategi, mereka perlu mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya serta kemampuan yang tersedia untuk merancang strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Tiga jenis strategi utama yang akan dirumuskan oleh para manajer adalah strategi korporat, kompetitif, dan fungsional.
- Menerapkan Strategi. Setelah strategi dirumuskan, strategi tersebut harus diimplementasikan. Tidak peduli seberapa efektif sebuah organisasi telah merencanakan strateginya, kinerja akan menurun jika strategi tersebut tidak diimplementasikan dengan baik.
- Mengevaluasi Hasil. Langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil untuk menentukan seberapa efektif strategi yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuannya.