Mohon tunggu...
Vio Lisna Putri Cahyani
Vio Lisna Putri Cahyani Mohon Tunggu... Lainnya - asem (anak semarang)

#terusberbenah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Langkah Awal Pencarian Bola Mataku yang Hilang

2 November 2020   09:41 Diperbarui: 2 November 2020   09:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan terpaksa aku menjalani hidup tanpa bola mata. Sungguh aku sangat frustasi. Aku berjalan seorang diri, entah kemana tujuanku. Aku berharap ada orang yang baik dan menjadi penolongku. 

Tak butuh waktu lama, ada suara misteri  yang seolah-olah berbicara denganku. Apakah ini malaikat yang dikirim Tuhan untukku? Jikalau iya, aku sangat bersyukur. 

Dia mengenalkan dirinya bahwa dia adalah seorang penafisr masa depan. Dia bertanya tentang keadaanku, dan akupun menceritakan kejadian sosok misteri yang sudah mengambil bola mataku. Dan dia menafsirkan bahwa mataku pasti akan kembali  jika menuruti langkah yang dia berikan. 

Memang ini aneh, tapi apa boleh buat? Belum coba belum tau. Tetapi terdapat syarat yang harus aku penuhi, yaitu harus menguasai ilmu  insting, ini berguna agar mempermudah perjalanan pencarian bola mataku. 

Akupun menurutinya. Lalu dia mengajariku ilmu insting. Untuk belajar ilmu ini, butuh konsentrasi yang tinggi dan pendengaran yang tajam. Beberapa kali aku gagal, tapi aku tidak menyerah. Aku harus bisa demi kembalinya bola mataku. 

Dan berkat kegigihanku dan tekad yang kuat,aku mulai bisa mengendalikan langkah kakiku dengan istingku dan memfokuskan suara-suara dengan telingaku. Dia menanggap bahwa aku sudah lolos persyaratan, itu tandanya aku sudah bisa memulai perjalanan mencari bola mataku. 

Dia mengatakan bahwa langkah pertama yang harus aku lakukan adalah mencari jagung emas. Lalu aku bertanya cara untuk mendapatkan jagung emas tersebut.  Diapun menjelaskan, bahwa aku harus berbuat kebaikan pada yang membutuhkan, sampai ada  yang memberi balasan kebaikanku dengan jagung emas. 

Aku memahami penjelasan tersebut. Lalu dia berkata akan memberikan petunjuk selanjutnya jika sudah mendapatkan jagung emas. Dia menyuruhku untuk mengucapkan kata "insya Allah siap" untuk memulai perjalanan pencarian bola mataku.  Akupun mengucapkan kata "insya Allah siap' dengan mantap, dan penuh semangat. Diapun menghilang. Dan saatnya aku beraksi.

Aku berlajan mengelilingi desa untuk berbuat kebaikan, dan saat itu ada suara meminta tolong, ternyata itu suara anak kecil. Aku mendekati, dan menanyainya. Dia kehilangan kucing kesayangannya. Dia menyebutkan ciri-ciri kucingnya. Lalu aku mulai mencari kucing itu. 

Ternyata kucing itu berada di atas pohon. Aku memanjat pohon dan mengambil kucingnya. Tetapi kucing itu tidak mau turun, kata kucingnya bahwa anak kecil itu nakal, dan tidak pernah memberi makan padanya. 

Akupun turun untuk menjelaskan dan menasehati anak kecil itu jika kucingnya harus disayang dan diberi makan dengan layak, aku juga memberi tau jika orang yang merawat kucing itu akan dapat pahala dari Allah. Anak kecil itu menyesal dan berjanji akan merawat kucing itu dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun