Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Etika Berelasi dengan Orang Lain

18 Februari 2023   12:53 Diperbarui: 18 Februari 2023   12:58 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/international.sindonews.com/newsread/273362/46/topeng-hiper-realistis-dijual-di-jepang-bisa-pakai-wajah-orang-lain-160830

Mudah bagi kita untuk menerima kelebihan orang lain dari pada menerima kelemahan orang lain. Kritik, desas desus, gosip, dan segala bentuk berita miring terjadi karena kita selalu memandang rendah orang lain dan hanya berfokus pada kelemahan dirinya saja. Namun ada hal lain yang dilihat oleh Emmanuel Levinas, seorang filsuf dari Perancis. Dia memandang orang lain sebagai wajah dari "Yang Lain". Mari kita ikuti dan kupas sedikit pemikirannya.

Levinas dengan tegas menolak pandangan "totalitas", yang artinya memandang bahwa semua orang sama saja (ditotalkan saja seperti angka). Padahal setiap orang memiliki keunikan dan kekhasannya sendiri yang berbeda satu dengan yang lain. Keunikan inilah yang disebut oleh Levinas sebagai "Wajah".

Wajah itu menampakkan diri di hadapanku dengan segala keunikannya. Aku tidak boleh memandang wajah itu dengan pikiranku sendiri dan tidak boleh juga memperlakukan wajah itu menurut keinginan diriku sendiri. Aku harus membiarkan wajah itu menampakkan diri apa adanya dengan segala keunikannya yang pasti berbeda dengan diriku dan juga orang yang lainnya.

Maka dari itu, kita tidak boleh menilai orang lain dengan pikiran kita sendiri, atau memberikan cap kepada orang lain menurut pandangan diri kita sendiri.

Sangat mudah bagi kita untuk menilai buruk terhadap orang lain, karena pikiran kita sendiri sudah dipenuhi dengan keburukan dan kemunafikan.

Biarkanlah orang lain memperkenalkan dirinya sebagaimana adanya sesuai dengan apa yang telah dia perbuat dan dia tulis sendiri tentang dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun