Pernak-pernik Natal yang harus ada ketika mendekorasi adalah gua, patung Maria, Yusuf, lembu, keledai dan bayi Yesus.Â
Cirikhas lain perayaan Natal di Italia adalah soal jenis Roti yang disebut "Pandoro" Â dan "panettone." Ada juga permaianan tradisional yang selalu hadir pada jelang perayaan Natal, namanya Tambola. Mirip permainan bingo.
Antara Natal dan Tahun Baru ada perpanjangan liburan sampai tanggal 6 Januari. Dalam pandangan Agama, tepat dengan peringatan para Majus/ Sarjana dari Timur  yang datang kepada kanak-kanak Yesus. Dari sudut pandang lain yang agak tradisional hari itiu adalah hari datangnya "Befana".
Dalam imajinasi umum Befana adalah seorang wanita tua yang datang di malam hari. Ia mengenakan topi romawi, mengunjungi rumah-rumah dengan membawakan kaus kaki yang penuh dengan permen  untuk dibagikan kepada anak-anak.Â
Segala kisah di atas hanya mamu memberitahu bahwa Natal kaya akan nilai kehidupan dan nilai kekeluargaan. Ia unik sekaligus universal.Â
Ia mengajak untuk coba menghabiskan sedikit waktu dengan mencoba keluar dari rutinitas pribadi untuk menikmati relaksasi dan menyapa serta ada bersama orang-orang yang kita cintai. Duduk bercerita, berbagi (bahkan solider) dan makan bersama.
Natal adalah perayaan historic religious. Ia mengajak kita untuk bersuka cita, bersikap rendah hati untuk sebuah kedamaian hidup. Ia mengajak kita, siapapun dia untuk menghormati kehidupan.
Kembali kepada keluarga dan memulai segala bentuk kasih, saling menjaga dan melindungi, saling respek dan menghargai, saling memperhatikan dan berbagi suka dan derita.Â
Natal mengajak kita untuk meramu kehidupan dalam segala bentuknya untuk kemudian dipersembahkan kepada Sang Hidup, Emanuel, Allah beserta kita.
Pojok bintang yang merupakan pernik utama dan symbol cahaya surgawi mengajak kita untuk menjadi terang bagi sesama. Jika terang kita hanya kecil saja, biarkan ia hanya menerangi diri kita untuk menuju kepada "Terang besar."