Mohon tunggu...
Vinsensia Haranggeka Niron
Vinsensia Haranggeka Niron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Perkembangan Industri Film di India, Bollywood

18 September 2024   21:57 Diperbarui: 18 September 2024   22:20 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah Bollywood pertama kali muncul sebagai suatu olokan terhadap industry film India meniru cluster film amerika, yaitu Hollywood. Bollywood menjadi sangat popular pada tahun 2001, sampai masuk kedalam Oxford English Dictionary. Bollywood memiliki karakteristiknya sendiri dan sangat berbeda, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai bentuk imitasi dari Hollywood. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan cara produksi, pasar, mengola keuangan, serta cara mendistribusikan film Bollywood.

Menurut Lorenzen dan Taube (2008) pada tahun 2005, India telah merilis 1041 film serta menjual kurang lebih 3,6 miliyar tiket didalam meupun diluar negeri. Produsen film di India memiliki tiga cluster, yaitu Hyderabad, Chennai, dan Bollywood. Dari ketiganya, Bollywood merupakan produsen yang penetrasinya tinggi dengan jumlah produksinya yang kecil. Pada tahun 2007, sebanyak 250 film yang telah dirilis oleh India, memperlihatkan distribusinya di pasar global serta adanya skema marketing yang telah di inovasi.

Kota Bombay (sekarang Mumbai) telah menjadi saksi bisu dari munculnya Bollywood, tepatnya di Hotel Watson. Pada tahun 1913 film India masih hitam putih dan bisu. Kemudian memasuki era 1960-an, Film India beralih pada tema-tema musical yang romantic serta melodrama. Selanjutnya, pada pertengahan era 1990-an, tema film India beralih menjadi konflik keluarga yang dikemas dengan ciri khas Negara India. Pada Tahun 2000-an, Bollywood mulai dikenal masyarakat lokal maupun global. Para produsen film mulai berfokus pada teknik, sinemagrofi, special effect, animasi, serta alur cerita.

Pada saat ini, film India sangat bervariasi bahkan mampu menyaingi kualitas perfilmnan Hollywood. Namun, film India (Bollywood) masih mempertahankan identitas atau bahkan karakteristik yang dimiliki di negaranya, seperti menyelipkan beberapa kali cuplikan (biasaya 5-7) nyanyian serta tarian. Selain itu aktor maupun aktis India sudah tidak lagi terhalang oleh batasan-batasan geografis, karena mereka telah banyak mengepakkan sayapnya di kancah Internasional. Hal ini menyebabkan tidak adanya perbedaan antara gaya hidup maupun pandangan-pandangan selebritas India terhadap selebritas Hollywood.

Bollywood menjadi salah satu fenomena yang dapat terjadi karena adanya proses-proses bertahap yang dilakukan serta didorong karena adanya struktur-struktur jaringan sosial serta para insan yang berperan dalam pembuatan film Bollywood. Proses-proses tersebut mengantarkan industri film India menjadi seperti sekarang ini. Seperti dapat dilihat ketika Film Bollywood mulai menguasai pasar di Indonesia dengan karyanya ' Kuch Kuch Hota Hai'. Minat yang begitu banyak dari masyarakat Indonesia terhadap popularitas film "Kuch Kuch Hota Hai" mampu mendorong banyak film India seperti "Kabhi Kushi Kabhi Gham", "Koi Mil Gaya", "Lagaan", serta film India lainnya di layar kaca Indonesia pada masanya.  

Perkembangan terkini dari Bollywood ialah pastinya makin bervariasi dan banyak jumlah produksi yang di lakukan industri India, ditambah lagi dengan adanya peran teknologi serta media, yang mampu lebih gencar dalam mendistribusikan produk-produk film India. Dilansir dari Detik.com baru-baru ini industry film di India kembali memecahkan rekor dengan film berjudul "Kalki 2898 AD yang digarap oleh Vyjayanthi Movies serta diperani oleh Amitabh Bachchan, Kamal Haasan, Prabhas dan Deepika Padukone telah mendapatkan keuntungan sebesar  $ 66 juta atau setara dengan 1 triliun dalam kurun waktu empat hari penayangan.

Industri film India makin memperlihatkan kualitasnya dengan terus menyajikan kualitas produksi yang bervariasi, seperti tema, konteks, setting untuk menjangkau pasar global. Hal ini tentunya menjadi salah satu cara dalam menyebarkan budaya India. Bollywood menyajikan paket hiburan yang lengkap dengan memeperlihatkan nilai-nilai kekeluargaan serta menjunjung tinggi kehormatan dari pemeran wanita dalam film. Sehingga dengan memproduksi film yang berisi hiburan serta harapan semua orang diberbagai kalangan masyarakat, Bollywood mampu mengubah sudut pandang bahkan perilaku baru bagi para peminatnya. Diberbagai negara didunia, seperti Korea Selatan, sebuah komunitas yang menyatakan dirinya sebagai "Bollywood Lover Club" melakukan rutinitas yang dilakukan tiap minggu untuk bersama berkumpul untuk menonton film India yang telah mereka terjemhakna dalam bahasa Korea. Di Nigeria Utara sendiri Bollywood membawa pengaruh yang begitu besar bagi kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Seperti hiasan stiker wajah-wajah aktris/aktor India yang menghiasi bus dan taksi, bengkel, serta kios-kios penjahit. Di Indonesia sendiri, banyak film, lagu, fashion dari Bollywood yang telah diadopsi sebagai produk-produk seni yang lain. Hal ini menunjukkan adanya peran dan pengaruh tang begitu besar dalam pola perilaku yang mengakibatkan manfaat atau bahkan dapat menjadi sebuah bencana bagi produksi film Bollywood itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun