Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Indonesia Itu Kaya Akan Budaya, Anda Yakin?

27 Januari 2017   10:53 Diperbarui: 27 Januari 2017   11:16 5190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih teringat dengan jelas  kata kata guru Sekolah Dasar saya dulu dimana negara kita Indonesia merupakan negara yang kaya akan budayanya, setiap daerah setiap suku pasti memiliki budaya khas tersendiri. Budaya budaya tersebut pun masuk dalam mata pelajaran dimana kita diwajibkan untuk menghafalkan budaya budaya dari setiap provinsi yang ada di Indonesia, mulai lagu daerah, tari tarian daerah, pakaian adat,  rumah adat, senjata adat, dan sebagainya.

Namun ironi terjadi ketika kita melihat di zaman sekarang ini, tak perlu jauh jauh cukup lihat saja di lingkungan sekitar kita, apakah benar Indonesia itu kaya akan budayanya? masihkan anda melihat adanya budaya itu disekeliling anda? masih adakah orang yang memakai pakaian adat di lingkungan anda? masih adakah lagu lagu daerah berkumandang disetiap rumah ataupun keluar dari mulut anak anak tetangga anda? pasti sebagian besar menjawab tidak. Di zaman sekarang ini kita bisa melihat budaya budaya tersebut hanya ketika ada kegiatan khusus yang bertemakan Nusantara. 

Kita semua sudah lupa dengan apa yang namanya budaya, budaya adalah kebiasaan yang dilakukan oleh nenek moyang kita dulu namun kebiasaan tersebut sekarang ini telah tergeser oleh kebiasaan negara lain. Tidak aneh rasanya jika budaya budaya kita di klaim oleh negara negara lain karena apa? karena negara kita sendiri tidak menghargai budaya yang kita miliki. sekarang kita berkaca seandaikan budaya budaya tersebut di klaim oleh negara lain apa pembelaan yang bisa kita lakukan untuk membuktikan bahwa budaya tersebut adalah budaya kita? contoh "Wayang" kapan anda terakhir melihat ada pagelaran wayang?

kalau adapun bisa dilihat orang orang yang ikut dalam wayang seperti dalang, pemain gamelan adalah orang orang yang bisa dikatakan telah berumur, tau atau tidak anak anak anak kita dengan tokoh tokoh pewayangan? cerita cerita pewayangan? seberapa banyak dalang cilik di negeri ini? seberapa banyak anak anak yang menguasai alat musik gamelan? seberapa banyak orang di negeri ini yang bisa membuat wayang dan bisa membuat gamelan? kebayang bagaimana 20 tahun dari sekarang ketika para pemain, para pembuat telah tidak bisa lagi memberikan karyanya lalu bagaimana dengan budaya itu? bagaimana kita membuktikan bahwa budaya itu adalah budaya kita? jika kita sendiri tidak bisa memainkannya dan tidak bisa membuatnya.

Dari pemikiran itu muncul ide kenapa tidak Kemendikbud membuat suatu terobosan dimana setiap siswa dari SD, SMP, SMA diwajibkan untuk menguasai kebudayaan daerah masing masing dan menjadikan itu syarat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya. Tak hanya masuk dalam mata pelajaran Kesenian dan Kebudayaan namun menjadi suatu hal yang wajib dikuasai, contoh bila siswa SD mau melanjutkan ke SMP ada seleksi kesenian dimana siswa harus menampilkani tari tarian daerah sebagai syarat diterima di SMP yang diinginkan, lalu jika mau melanjutkan ke SMA harus menguasai kebudayaan lainnya ataupun membuat pakaian adat, alat musik daerah dan sebagainya tergantung daerah masing masing.

Dengan begitu setiap generasi muda menguasai kebudayaan daerah masing masing tidak perlu lagi takut dengan punahnya kebudayaan di negeri ini karena tidak dilestarikan, dan ketika ada suatu negara yang mengakui budaya kita lagi kita bisa beragumen dengan kuat bahwa bukti budaya itu milik kita adalah setiap orang yang hidup di daerah tersebut menguasai kebidayaan tersebut meski ada yang sudah lupa namun setidaknya semua anak anak SD, SMP, SMA menguasai dari membuat sampai mempraktekkan budaya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun