Mohon tunggu...
Vino Dzaky
Vino Dzaky Mohon Tunggu... Lainnya - College Student

Urban and Regional Planning Student

Selanjutnya

Tutup

Nature

Konservasi Wilayah Pesisir pada Ekowisata Mangrove BJBR Kota Probolinggo

19 Oktober 2020   22:13 Diperbarui: 19 Oktober 2020   22:20 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain terciptanya degradasi lingkungan pada kawasan mangrove, di bagian pantai juga terjadi penurunan fungsi. Terdapat masukan bahan padatan sedimen (erosi), bahan cemaran baik yang bersumber dari industri maupun rumah tangga, merupakan salah satu faktor penyebab pendangkalan pantai dan kerusakan ekosistem mangrove. Kualitas perairan sekitar pelabuhan perikanan dinilai semakin menurun dibanding dengan sebelumnya. Kondisi sosial ekonomi masyarakat mendapatkan rendahnya tatanan sosial ekonomi masyarakat ditinjau dari segi pendapatan per kapita dan tingkat pendidikan masyarakatnya. Perkembangan wilayah pesisir Kota Probolinggo ditunjang oleh sarana transportasi baik darat maupun laut. Pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) juga merupakan salah satu pemicu perkembangan perekonomian di kawasan tersebut. 

Beberapa penyebab degradasi lingkungan dimulai dari beberapa hal sebagai berikut: 

Penumpukan Sampah Industri dan Rumah Tangga di Sekitar Pantai. 

Ketika industri dan rumah tangga membuang sampah di pantai, maka air laut melalui ombaknya akan menghanyutkan sampah tersebut. Sedangkan apabila terdapat sampah plastik maka amat sulit diuraikan oleh organisme pengurai. Sampah industri pun turut menyumbang kerusakan lingkungan di kawasan pesisir Kota Probolinggo. Berdasar hal tersebut maka akan semakin menurunkan kualitas air laut dan daerah di sekitar pantai. Air laut dan pantai yang kotor akan menimbulkan degradasi lingkungan. 

Penebangan Liar Hutan Mangrove Untuk Berbagai Kepentingan. 

Penebangan liar hutan mangrove akan berdampak terjadinya abrasi pantai. Fungsi mangrove sebagai penahan gelombang dan pemecah gelombang akan hilang ketika penebangan liar hutan mangrove kerap dilakukan. Berkurangnya mangrove di beberapa pesisir kawasan membuat warga pesisir akan menerima dampaknya terutama apabila terjadi air pasang. Sebab jika air pasang masuk hingga ke perkampungan nelayan maka akan merendam rumah mereka. Sementara abrasi bukan hanya menggerus pantai tetapi juga lahan pertanian, jalan, perkebunan, dan perkampungan penduduk. Akibat jangka lebih panjang dari penebangan liar hutan mangrove ini yaitu pemanasan global (global warming). Mangrove adalah tumbuhan yang akan mengurangi pemanasan tersebut dan dapat mengurangi pengaruh efek rumah kaca (Supriharyono, 2007). 

Reklamasi Pantai yang Sembarangan. 

Reklamasi adalah penyebab degradasi lingkungan yang terjadi di Kota Probolinggo. Reklamasi sendiri adalah pengurugan pantai untuk berbagai kepentingan. Pada dasarnya pengurugan pantai yang sembarangan dan tanpa perhitungan akan mengakibatkan perubahan ekosistem kawasan pesisir. Pengaruh yang mungkin akan terjadi adalah intrusi air laut dan ketidakseimbangan sedimentasi yang akan mengakibatkan perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai ini terjadi akibat adanya sedimentasi (bertambahnya kawasan darat) pada sisi yang satu dan abrasi (berkurangnya kawasan daratan) pada sisi yang lain. 

Melihat beberapa permasalahan tersebut maka akan sulit menangkap ikan di kawasan lautan Kota Probolinggo. Hutan mangrove sebagai tempat berkembang biak fauna dan flora  telah terdegradasi, juga ditambah pada sisi lain banyak kawasan air laut tercemar oleh sampah dan material lainnya. Jika kawasan pesisir terus mengalami degradasi, maka ekosistem pesisir baik flora dan fauna akan hilang dari perairan Kota Probolinggo. 

Dari beberapa permasalahan diatas perlunya dilakukan rehabilitasi guna mempertahan kawasan pesisir Kota Probolinggo agar berkelanjutan. Hal yang dapat dilakukan salah satunya yaitu pemeliharaan kawasan mangrove. Pemeliharaan kawasan mangrove salah satunya dapat dilakukan dengan penanaman bibit mangrove. Penanaman bibit mangrove tentunya berguna untuk memulihkan kawasan pesisir yang telah terdegradasi. Hal ini dapat berjalan dengan optimal apabila didukung oleh masyarakat kawasan pesisir itu sendiri. Tidak hanya dengan menanam kembali hutan mangrove tersebut tetapi juga perlunya pengawasan akan hutan mangrove dengan bantuan masyarakat itu sendiri. Masyarakat kawasan pesisir tersebut dapat diberikan program penyuluhan oleh pemerintah guna peningkatan kesadaran akan memelihara hutan mangrove. Peningkatan kesadaran masyarakat ditujukan untuk meyakinkan kepada masyarakat pesisir, akan manfaat jangka panjang dari perlindungan kawasan, yaitu manfaat berkelanjutan yang dihasilkan oleh usaha pengelolaan dan pelestarian kawasan pesisir, khususnya hutan mangrove. 

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun