Stasi Gerak mencakup 4 stasi, yaitu Stasi Gerak, Stasi Kokor, Stasi Merawang, dan Stasi Rareng dengan jumlah umat seluruhnya 1333 jiwa. Dalam sambutannya, Pater Petrus Tukan, SDB menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasihnya yang berlimpah atas Keputusan Mgr. Maksi.
"Mgr. Maksi telah menunjukkan perhatian yang besar dan khusus kepada umat Stasi Gerak. Pasalnya, ini kali yang kedua beliau datang mengunjungi stasi ini dalam dua bulan berturut-turut, yakni pada masa Adventus 2024 dan hari ini. Belum ada stasi di keuskupan ini yang dikunjungi sebanyak itu, bahkan paroki sekalipun. Kami juga sering berkomunikasi secara tidak formal dengan Mgr. Maksi tentang karya pastoral, dan sungguh seperti seorang saudara. Bahkan, terkait peristiwa hari ini, Mgr. Maksi sempat bertanya "apakah saya diundang". Sungguh seorang gembala yang memiliki hati bagi umatnya, terutama ketika beliau memenuhi kerinduan dan harapan umat hari ini", demikian ungkapan Pater Peter.
RD. Ferdinandus Usman, Pastor Paroki Wangkung Boleng, mengatakan bahwa proses persiapan Stasi Gerak menjadi paroki sesungguhnya sudah mulai pada akhir tahun 2021. Ia masuk Paroki Wangkung Boleng pada tahun 2022.
"Sejak tahun 2022, sudah ada pengalihan data umat dan Stasi Gerak sudah dilayani secara penuh. Maka, sekalipun masih terhitung sebagai bagian dari Paroki Wangkung Boleng, secara de facto, ia menjalankan fungsi seperti sebuah paroki. Dan proses pengajuan stasi ini menjadi sebuah paroki definitif sudah mulai tahun 2023. Namun, baru kali ini terwujud. Terima kasih YM Bapak Uskup Labuan Bajo" kata Romo Ferdi.
Nobertus Rudi, mantan Ketua Stasi Gerak, dalam sambutannya pada acara resepsi syukur bersama seluruh umat, mengucapkan berlimpah terima kasih kepada Mgr. Maksi.
"Kami sangat senang dan bergembira karena keputusan Bapak Uskup Labuan Bajo yang menetapkan stasi ini menjadi paroki definitif. Memang kami sudah merindukan dan mengharapkannya sejak tahun lalu, tetapi rancangan kami bukanlah rancangan Tuhan, dan inilah saatnya Dia menyatakan kebaikan itu. Saya mengajak seluruh umat untuk mulai membangun kesadaran dan semangat baru sebagai sebuah paroki, dan bersama-sama mengembangkannya ke depan. Kita mesti lebih aktif mengambil bagian dalam perayaan ekaristi dan kegiatan pastoral lainnya yang akan dijalankan di paroki ini ungkap Nober.
Salah seorang umat yang hadir, Donatus Nagul, tidak bisa menyembunyikan rasa senang dan bahagia atas penetapan Stasi Gerak menjadi sebuah paroki.
"Ini kerinduan kami kurang lebih satu tahun terakhir ini. Apa yang terjadi hari ini merupakan rahmat yubileum dan hadiah pesta St. Yohanes Bosco bagi kami. Kami akan berusaha membangun paroki ini dalam semangat iman dan persaudaran". Semoga Paroki Gerak menjadi salah satu mercusuar iman di wilayah pesisir utara Labuan Bajo yang selalu memancarkan "Gerak" (Cahaya) ke seluruh wilayah Keuskupan Labuan Bajo dan seluruh dunia.****
Â