Mohon tunggu...
Vinsensius Patno
Vinsensius Patno Mohon Tunggu... Guru - Penulis Terhebat Adalah Penulis Yang Mampu Mengisnpirasi Banyak Orang

VINSENSIUS PATNO TINGGAL DI LABUAN BAJO MANGGARAI BARAT SEORANG GURU DAN JURNALIS Hp: 082144900530 email: vinsensius.patno1380@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tahun Yubileum 2025 Keuskuapan Labuan Bajo Adalah Sebuah Harapan Ditengah Kegelisahan Manusia

15 Januari 2025   13:11 Diperbarui: 15 Januari 2025   13:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Topik utama sidang pastoral perdana Keuskupan Labuan pada hari yang ketiga Rabu (15/01/2025) adalah materi tentang  tahun Yubelium dan rencana tindak lanjut.

Sidang pastoral hari ketiga ini, Romo Gotfridus S. Angkur menjelaskan tentang Tahun Yubelium sedangkan Ketua Puspas Keuskuapan Labuan Bajo  Romo Charles Suwendi menyampaikan hal-hal penting  berkaitan hasil evaluasi dari  25 paroki dalam rapat  pastoral hari pertama sidang pastoral Keuskupan Labuan Bajo.

Di hadapan para peserta sidang romo Lian menjelasakan bahwa ada Penekanan utama di Tahun Yubileum 2025 yakni harapan tidak mengecewakan. Paus Fransiskus berharap tahun Yubileum ini menjadi kesempatan bagi semua umat Allah untuk berjumpa dengan Kristus, yang adalah "Pintu" keselamatan kita dan Sumber Pengharapan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Harapan menawarkan kepastian akan kasih Tuhan. Harapan akan menjadi teman perjalanan bagi umat beriman untuk berjumpa dengan Kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Harapan juga akan menjadi spirit bagi umat beriman yang akan berziarah ke kota Roma, maupun yang merayakan tahun Yubileum di keuskupan atau gereja masing-masing. Seringkali kita menjumpai orang-orang yang putus asa, pesimis dan sinis terhadap masa depan, seolah-olah tidak ada yang bisa membawa kebahagiaan bagi mereka dan bagi kita semua,

Dalam topik tentan Yubileum romo Lian menjelaskan bahwa dalam tradisi Yahudi. Yubileum berasal dari kata "Jobel" yang berarti tanduk domba yang kemudian digunakan untuk mengumumkan tahun yubileum setiap lima puluh tahun.

Tahun Yubelium ini menjadi momen pembebasan dan pengembalian tanah serta pembebasan utang dan perbudakan, sebagai simbol kasih Tuhan yang berkeadilan dan tidak egois. Dalam kitab Imamat 25 dikatakan bahwa dalam tahun ini (tahun jobel) semua orang harus kembali ke tanah milik leluhurnya dan penindasan antar sesama harus dihindari.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Makna tahun Yubileum juga berkaitan dengan penghiburan dan istirahat. Segala sesuatu berasal dari Tuhan, dan umat Allah dipanggil untuk menghayati waktu dan hidup dalam kedamaian. Yesus sendiri mengundang mereka yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang dan memperoleh kelegaan kepada-Nya.

Dalam tradisi Yahudi menginspirasi Gereja Katolik untuk mulai merayakan Yubileum atau Tahun Suci. Yubileum pertama terjadi pada tahun 1300 oleh Paus Bonifasius VIII. Namun hal ini, didahului oleh sebuah perjalanan rahmat yang diilhami oleh spiritualitas pengampunan diberikan Santo Selestinus V kepada umat yang mengunjungi Basilika Santa Maria di Collemaggio di Aquila pada tanggal 28 dan 29 Agustus 1294.

Dalam konteks ini, Tahun Suci atau Yubileum adalah sebuah sarana pengampunan menyeluruh yang disediakan oleh Gereja untuk bagi semua umat beriman Katolik.

Ada dua  macam Yubileum, yaitu Yubileum Biasa dan Yubileum Luar Biasa. Sejak tahun 1475, Yubileum Biasa telah dirayakan sekali dalam 25 tahun. Sedangkan Yubileum Luar Biasa dirayakan hanya untuk peringatan atau peristiwa tertentu.

Hingga saat ini, sudah diselenggarakan 25 kali Yubileum Biasa (termasuk tahun 2025) dan 5 kali Yubileum Luar Biasa. Yubileum luar biasa yang terakhir adalah pada tahun 2016 yang bertema kerahiman Allah.

Selanjutnya, salah satu ritus penting yang menandai pembukaan tahun Yubileum adalah pembukaan Pintu Suci. Pintu Suci adalah simbol jalan luar biasa yang dapat membuka dan mengarahkan umat Katolik menuju iman mereka. Bagi para peziarah, salah satu yang paling disoroti dalam peziarahan mereka adalah berjalan melalui Pintu Suci untuk mengalami belas kasih dan kerahiman Allah.

Dalam tradisi Katolik, Pintu Suci melambangkan jalan menuju keselamatan jalan menuju kehidupan baru dan kekal, yang dibuka bagi umat manusia oleh Yesus. Tradisi ini sudah ada sejak lebih dari 600 tahun lalu. Tahun 1423 Paus Martinus V membuka Pintu Suci di Basilika St. Yohanes Lateran katedral Keuskupan Roma untuk pertama kalinya dalam rangka perayaan Yubileum.

Pada tahun Yubileum Biasa 2025, melalui Dikasteri Evangelisasi Vatikan, yang mengkoordinasikan perayaan Yubileum, mengeluarkan catatan pada 1 Agustus 2025 yang mengatakan satu-satunya pintu suci adalah di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Santo Yohanes Lateran, Santa Maria Mayor dan Santo Paulus di Luar Tembok di Roma, dan juga di penjara.

Paus tidak meminta untuk membuka Pintu Suci Keuskupan, sebaliknya hanya meminta untuk merayakan pembukaan Yubileum pada hari Minggu, 29 Desember 2024.

Pada tahun Yubileum Biasa 2025 ini, ada empat pintu suci yang dibuka oleh Paus Fransiskus, yaitu Pintu Suci di Basilika Santo Petrus dibuka pada 24 Desember 2024, Pintu Suci di Basilita St. Yohanes Lateran pada 29 Desember 2024, Pintu Suci di Basilika St. Maria Major dibuka pada 1 Januari 2025, dan di Basilika St. Paulus Di Luar Tembok Vatikan pada 5 Januari 2025.

Pada tanggal 26 Desember 2021, Paus Fransiskus mempercayakan kepada Dewan Kepausan untuk Mempromosikan Evangelisasi Baru dengan tugas membuat persiapan untuk tahun Yubileum, karena ia menganggapnya sebagai hal yang mendasar bagi penguatan Katolik.

Pada tanggal 3 Januari 2022, dalam pertemuan yang diadakan di Roma, ditetapkan bahwa motto/tema Yubileum adalah Peregrinantes in Spem, yang dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai "Peziarah Pengharapan" atau "Peziarah dalam Harapan".

Pada tanggal 22 Februari, Dewan Kepausan untuk Mempromosikan Evangelisasi Baru mengadakan kompetisi merancang logo resmi Yubileum 2025, dimana para peserta diminta untuk mendasarkan karya mereka pada motto tersebut. Pada akhir Juni 2022, logo resmi Yubileum 2025 ditampilkan.

Tahun Yubileum 2025 dijalankan berdasarkan Bulla Kepausan artinya dokumen atau maklumat resmi kepausan yang disahkan dengan bulla atau meterai), yang berjudul Spes non confundit (Harapan tidak mengecewakan), dibacakan pada 9 Mei 2024.

pada Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus. Dokumen ini menjelaskan poin-poin penting bagi perayaan Yubileum, yang di dalamnya disoroti beberapa hal, antara lain kata harapan, Jalan harapan, tanda harapan, seruan untuk berharap, berlabuh pada harapan

Pada tanggal 28 Oktober, Vatikan meluncurkan maskot kartun bernama "Luce" (bahasa Italia yang berarti "terang") untuk Yubileum 2025, dengan harapan untuk melibatkan peserta yang lebih muda.

Paus berharap agar tahun Yubileum ini menjadi kesempatan bagi semua umat Allah untuk berjumpa dengan Kristus baik secara pribadi maupun bersama, yang adalah "Pintu" keselamatan kita.

Adapun makna logo tahun yubileum 2025 ini yakni pertama Persatuan dan kemenangan. dimana  empat sosok yang memegang salib mewakili umat manusia dari empat penjuru bumi yang berpelukan, melambangkan kesetiakawanan dan persaudaraan.

Kedua harapan disimbolkan dengan jangkar yang terbentuk dari bagian bawah salib yang memanjang menjadi simbol harapan di tengah tantangan hidup. Jangkar merupakan metafora harapan, seperti jangkar cadangan yang digunakan kapal-kapal dalam keadaan darurat.

Ketiga perjalanan peziarah yang komunal yakni Perjalanan peziarah tidak bersifat perorangan, melainkan komunal, dengan tanda-tanda dinamik yang semakin berkembang menuju salib.

Keempat Salib yang dinamis Dimana bentuk salib yang membungkuk ke arah umat manusia menyiratkan bahwa umat manusia tidak ditinggalkan sendirian.

dokumen Pribadi
dokumen Pribadi

Sedangkan Luce adalah maskot yang dirancang sebagai maskot yang ramah anak untuk Yubileum 2025. Luce simbol gadis kecil yang yang dirancang untuk menarik perhatian anak muda jaman sekarang, yang tumbuh dengan menonton One Piece dan Demon Slayer.

Semoga Tahun Yobel ini menjadi kesempatan untuk memperbarui harapan. Pengharapan itu tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita

Selain menemukan pengharapan pada kemurahan Tuhan, kita juga dipanggil untuk menemukan pengharapan pada tanda-tanda zaman yang Tuhan berikan kepada kita. Paus mengungkap beberapa tanda zaman, berikut ini sangat membutuhkan penyertaan Tuhan, dan hendaknya juga menjadi tanda pengharapan untuk kita perjuangkan.

Keinginan akan perdamaian di dunia, yang sekali lagi sedang tenggelam dalam tragedi perang. Sejumlah negara mengalami penurunan angka kelahiran yang mengkhawatirkan, ketakutan akan masa depan, kurangnya jaminan kerja dan sosial yang memadai. Tanda harapan semoga nyata bagi para tahanan.

Semoga pada Tahun Yobel ini pemerintah mengambil inisiatif yang bertujuan memulihkan harapan; bentuk bentuk amnesti atau pengampunan untuk membantu individu mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka sendiri dan masyarakat. Paus Fransiskus sendiri ingin membuka Pintu Suci di penjara, sebagai tanda yang mengundang para tahanan untuk menatap masa depan dengan harapan dan rasa percaya diri yang diperbarui.

Tanda-tanda harapan hendaknya juga diperlihatkan kepada orang sakit, di rumah atau di rumah sakit. Penderitaan mereka dapat diredakan melalui kedekatan dan kasih sayang orang-orang yang mengunjungi mereka. Tanda-tanda pengharapan juga dibutuhkan oleh mereka yang merupakan perwujudan pengharapan, yaitu kaum muda. Sayangnya, mereka seringkali menemui impian dan cita-cita mereka tampak buram belakangan ini.

Tanda-tanda harapan juga harus ada bagi para imigran yang meninggalkan tanah air mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Harapan mereka tidak boleh digagalkan oleh kecurigaan dan penolakan.

Para lansia, yang sering merasa kesepian dan ditinggalkan, juga berhak mendapatkan tanda-tanda harapan. Menghargai harta karun yang mereka miliki, pengalaman hidup mereka, akumulasi kebijaksanaan mereka dan kontribusi yang masih dapat mereka berikan.

Saya mohon dengan sepenuh hati agar harapan diberikan kepada miliaran orang miskin, yang seringkali kekurangan kebutuhan pokok dalam hidup. Kita tidak boleh menutup mata terhadap situasi dramatis yang kini kita temui di sekitar kita, tidak hanya di belahan dunia tertentu. Setiap hari kita bertemu dengan orang-orang yang miskin atau dimiskinkan; bisa jadi mereka adalah tetangga sebelah kita.

Ziarah tentu saja menjadi unsur mendasar dalam setiap acara Yubileum. Ziarah atau sebuah perjalanan secara tradisional dikaitkan dengan pencarian manusia akan makna hidup. Ziarah dengan berjalan kaki sangat mendukung penemuan kembali nilai keheningan, dan kesederhanaan hidup..

Selain melakukan peziarahan, seluruh umat Allah juga diundang untuk semakin mendekatkan diri pada Sakramen Rekonsiliasi, titik awal yang esensial dari setiap perjalanan pertobatan sejati. Dalam Gereja partikular (Keuskupan), perhatian khusus harus diberikan untuk mempersiapkan Para Imam dan umat merayakan Sakramen Pengakuan Dosa dan menyediakannya dalam bentuk pengakuan pribadi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Karena itu gerakan tahun Yubileum 2025 Keuskupan Labuan Bajo yakni pertama Gerakan Rohani Dimana pembukaan Tahun Yubileum Keuskupan Labuan Bajo dilaksanakan bersamaan dengan Perayaan Ekaristi Penutupan Sidang Pastoral Keuskupan Labuan Bajo pada 16 Januari 2025.

Perayaan ekaristi Tahun Yubileum di paroki sekaligus pencanangan tahun pastoral 2025. Novena Tahun Yubileum dilaksanakan pada Novena Persiapan Pentakosta. Ziarah ke situs Rohani atau Gereja sperti keuskupan menentukan satu Gereja dan satu gua, dan setiap kevikepan menentukan satu Gereja Paroki dan satu Gua Maria. Pelayanan sakramen tobat yang ditentukan dan terjadwal setiap minggu pada bulanPerayaan ekaristi dan ziarah bersama anak-anak, orang muda, difabel, lansia, dan lain-lain

Kedua gerakan karitatif. Kegiatan gerakan karitatif amal kasih dengan mengunjungi tempat-tempat pelayanan sosial seperti Panti Asuhan, Panti ODGJ, Panti atau sekolah Difabel, Shelter, dan sejenisnya. Aksi solidaritas bersama dalam KBG yang dilakukan melalui pertemuan APP. gerakan peduli terhadap keluarga migran, orang sakit, lansia, dan miskin/terlantar.

Ketiga Rahmat Indulgensi. Dalam KHK (Kitab Hukum Kanonik) nomor 992 menjelaskan bahwa Gereja Katolik menyatakan bahwa indulgensi adalah penghapusan hukuman sementara dari Allah untuk dosa-dosa yang kesalahannya sudah diampuni. Indulgensi ini bisa didapatkan oleh orang beriman kristiani yang berdisposisi baik dan memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh Gereja sebagai pelayan keselamatan. Syarat dan ketentuan akan disampaikan oleh Bapak Uskup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun