Semua natura dan pakaian akan diantar ke Posko Caritas Larantuka. Selain itu, posko juga akan memberikan dukungan berupa uang dengan rincian Posko Caritas Larantuka sebesar: 75.000.000 rupiah, untuk Biara SSPS wilayah bagian Timur: 50. 000.000 rupiah, untuk Seminari Hokeng 50.000.000 rupiah.
Romo Yuven menyampaikan bahwa atas nama Posko Caritas Keuskupan Labuan Bajo menyampaikan bahwa "Kami dari hati yang terdalam, mengucapkan limpah terima kasih untuk semua yang telah berbagi kasih dengan saudara dan saudari kita di Lewotobi Larantuka. Dukungan kita semua akan meneguhkan dan menguatkan keluarga kita di Larantuka
Romo Yuven berharap semoga bantuan dan dukungan kita tidak berhenti di sini. Erupsi gunung merapi Lewotobi masih belum berhenti. Mari, terus berbela rasa dengan mereka semua. Dan kami dari Posko Caritas Keuskupan Labuan Bajo, siap menerima dan meneruskan ungkapan hati bapa, ibu, saudara dan saudari sekalian ke Larantuka.
Uskup Labuan Bajo Mgr Maksimus Regus dalam kata sambutan  Pelepasan Tim bantuan Korban Gunung Lewotobi Laki-laki menyampaikan dulu saya dan romo Yuven yang sekarang menjadi Romo Vikep Labuan Bajo pada saat covid 19 langsung bikin posko juga seperti ini di sini katanya.
Yang mulia menyampaikan bahwa ketika kita memulai keusksupan baru ini, Â perjalanan panjang ini kita juga memulainya dengan sebuah gerakan bersama yakni gerakan kemanusiaan yakni membentuk posko solidaritas. Tentu kita tidak menghendaki bencana tetapi peristiwa ini tentu menjadi pintu masuk untuk salah satu perjalanan kita bersama sebagai Gereja.
Bahwa perjalanan Gereja itu adalah perjalanan solidariotas, perjalanan kemanusiaan, perjalanan perjumpaan. Kita bersyukur dan berterima kassih karena antusiasisme yang luar biasa dari berbagai macam kalangan, berbagai macam elemen, umat kita dari paroki-paroki, kelompok kategorial yang kita bisa lihat sendiri antusiasisme itu mengalir sangat deras bahkan dalam waktu yang sangat singkat.
Dan hari ini kita secara resmi akan menungkapkan perasaan solider kita dengan saudara-saudari kita di keuskupan Larantuka dengan mengirim tim psoko kemanusiaan kita untuk mengantar berbagai macam bentuk dukungan dan bantuan kita pada saudara-dsaudari kita disana. Tim akan dipimpin Oleh romo Elo dan sejumlah kawan-kawanya yang akan membantu sebagai ungkapan hati, bela rasa dan perjuangan bersama untuk mengatasi saat-saat sulit untuk saudara-saudari kita di Larantuka.
Tentu peristiwa di Lewotobi bagi kita akan menjadi bagian dari refleksi kita bersama bahwa bencana itu menjadi bagian dari persoalan bersama. Tanggap bencana kemudian peka terhadap berbagai macam persoalan ekologis sebgai hal yang luar biasa yang butuh perhatian kita bersama ke depan.
Kita tidak membayangkan ternyata letusan erupsi gunung lewotobi mempengaruhi kita juga di Labuan bajo dengan mobilitas orang masuk dan keluar dengan ditutupnya Bandara Komodo dan sebagainya. Â Hal ini mendatangkan kerugian bagi kita. Itu baru satu bencana kata Mgr. Maksi
Mgr Maksimus Regus berharap mudah-mudahan tidak ada bencana yang lain. Hal ini akan menjadi bagian dan perhatian kita bersama bahwa keberpihakkan kita terhadap lingkungan itu menjadi salah satu pilihan dan kewajiban kita untuk menjadi bagian dari gerakan-gerakan pastoral kita bersama kedepan.