Situasi yang kita hadapi saat ini membutuhkan komitmen persatuan dari seluruh pihak, soliditas seluruh elemen bangsa. Memerlukan pemerintahan yang tenang dan kuat agar dapat bekerja sungguh-sungguh, memerlukan stabilitas politik dan keamanan untuk mengatasi tantangan di masa yang akan datang.
Karena itu memerlukan seluruh dukungan dari seluruh elemen bangsa untuk ikut berpartisipasi melakukan pengawasan, agar politik identitas tidak terjadi. Politik identitas berpotensi dapat memecah belah bangsa dan menghambat perkembangan demokrasi. Dampak politik identitas ini tidak hanya berpengaruh pada miskinnya ide dan gagasan tetapi juga dapat memecah belah bangsa dan memperlambat perkembangan demokrasi di Indonesia
14 Februari 2024 sebagai titik perjumpaan dan pertemuan yang bernuansa kasih. Saat yang sama dalam suasana kasih itu kita menentukan pilihan sesuai dengan suara hati nurani. Memilih dan mencoblos  pemimpin yang terbaik menurut hati nurani, bukan karena tekanan atau fanatisme, tapi didasari oleh cinta kepada Tanah Air.
Melalui perayaan kasih sayang ini kita wujudkan rasa cinta tanah air dengan saling menghargai perbedaan pandangan politik, jaga keharmonisan dengan tidak menjadikan Pemilu sebagai alat perpecahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H