Mohon tunggu...
Vinny Ardita
Vinny Ardita Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bantu Pertamina, Kenali Elpijimu, Pilih yang Tepat

19 September 2014   22:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:12 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat dua LPG Non Subsidi yaitu 12 kg dan 50 kg. LPG 12 kg untuk rumah tangga menengah atau golongan mampu dan LPG 50 kg untuk restoran dan hotel. Harga jual LPG Non Subsidi di Indonesia sebesar Rp 7.700 – Rp 14.300 per kg, dimana harga ini paling murah dibandingkan dengan negara tetangga Filipina sebesar Rp 24.000 per kg.

Saat ini pengguna LPG 12 kg dihadapkan pada kenaikan harga. Tidak sedikit respon tidak setuju dari konsumen dan justru beralih ke LPG subsidi (3 kg). Tindakan ini justru semakin memberatkan Pertamina yang selama ini menanggung kerugian besar, dan subsidi menjadi tidak tepat sasaran.

Kerugian yang dialami Pertamina sejak tahun 2009 – 2010 mencapai 17 Trilyun, dan menanggung kerugian 7,73 Trilyun (20011 – 2012) atas bisnis LPG. Maka kenaikan harga LPG dibutuhkan, sesuai dengan rekomendasi BPK (Bdan Pemeriksa Keuangan) untuk menaikkan harga LPG tabung 12 kg sesuai dengan biaya perolehan. Kenaikan ini dengan mempertimbangkan harga patokan LPG, kemampuan daya beli konsumen dalam negeri dan kesinambungan penyediaan dan pendistribusian. Kenaikan LPG pun dilakukan secara bertahap dan berkala hingga tahun 2016.

Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan, bahwa yang mereka yang ekonominya mampu sebaiknya membeli LPG Non Subsidi. Bahwa kenaikan LPG 12 kg tidak akan mempengaruhi mereka yang mampu membeli barang-barang elektronik jutaan bahkan puluhan juta rupiah.Karena subsidi hanya dibutuhkan oleh mereka yang tidak mampu secara ekonomi.

Besar pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi LPG berada pada peringkat 11 dibawah listrik dan bahan makanan, sedangkan peringkat pertama adalah pengeluaran untuk pendidikan. Sehingga jelas kenaikan LPG tidak menimbulkan dampak yang berat terhadap pengeluaran rumah tangga lainnya.

Sebagai konsumen cerdas pengguna setia LPG, ada baiknya untuk bersikap cermat dengan apa yang dilakukan Pertamina selama ini untuk memberi pelayanan terbaik, menjaga kualitas, dan menjamin pasokan. Jangan sampai kerugian Pertamina akan berdampak pada kualitas pelayanan, dan berdampak pada aktivitas penggunanya sendiri. Gunakan LPG Non Subsidi untuk bantu Pertamina.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun