Kompetensi tertentu perlu dimiliki oleh tenaga pendidik dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Namun pada kenyataan di lapangan, masih banyak sekolah Inklusi yang guru-gurunya masih belum mendapatkan gambaran menyeluruh tentang Autis dan ADHD.Â
Berdasarkan fenomena tersebut, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Jakarta menginisiasi perlu diadakannya psikoedukasi bagi para guru untuk menjawab permasalahan terkait ABK di sekolah dan mengangkat tema mengenai anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperaktivity Disorder) dan Autisme.
Pada masa pandemi seperti sekarang ini, seminar edukasi menjadi salah satu wadah bagi semua orang dalam memperbarui ilmu yang dimiliki. Seminar edukasi dilaksanakan ini bertujuan untuk mengedukasi para tenaga pengajar dalam melakukan intervensi kepada anak dengan gangguan ADHD dan Autisme.Â
Seminar online (webinar atau web seminar) bernama Seminar Edukasi (Siedu) sebagai bentuk Pengabdian Masyarakat untuk guru mengenai awareness terhadap anak berkebutuhan khusus, khususnya anak Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Autisme.
Dikarenakan tujuan kegiatan webinar ini selain meningkatkan awareness guru-guru akan pemahaman akan perbedaan antara ADHD dan Autism, dan ciri-ciri utama yang dimiliki anak-anak dengan gangguan ini, sehingga guru-guru dapat mengenali anak didik mereka.
Fakultas Pendidikan Psikologi UNJ juga melalui webinar ini ingin memberikan beberapa insight atau masukan cara-cara menghadapi atau penanganan anak dengan ADHD dan Autistm di sekolah.
Tentu saja antara anak ADHD dan Autism memiliki keunikan, keterbatasan, dan kelebihan mereka yang berbeda-beda. Penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi gangguan si Anak, dapat memberikan hasil yang optimal untuk perkembangan anak, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Anak dengan gangguan Autism yang cenderung tidak dapat memahami perkataan orang lain, meskipun begitu dalam berkomunikasi guru sebaiknya tetap berbicara langsung kepada anak, serta melibatkan orang tua dalam seluruh rencana perlakuan terhadap anak, Dalam belajar anak Autism akan lebih mudah memproses informasi berupa visual, dibuatkan kegiatan harian yang terstruktur, memberikan contoh kejadian yang real, agar anak lebih paham, harus melibatkan semua gesture pendukung untuk menjelaskan pelajaran kepada anak Autism, serta menyederhanakan perintah atau instruksi untuk anak Autism
Anak ADHD juga memiliki keunikan sendiri, guru sebaiknya menyesuaikan metode pembelajaran dengan keunikan anak. Salah satunya adalah dengan cara mengakomodasi apa yang harus dikerjakan anak, dengan instruksi yang lebih jelas.Â
Anak ADHD mudah sekali terganggu konsentrasinya ketika ada objek lain yang lebih menarik, jadi hindarkan menempatkan anak ADHD duduk di daerah jendela, instruksi harus jelas dan singkat untuk menghindari anak kehilangan konsentrasi ditengah-tengah pemberian instruksi, melakukan organisasi tugas, menjaga eye-contact, menggunakan gambar dan grafik dalam menjelaskan, beri jeda istirahat di tengah pelajaran jika anak merasa bosan dan sudah tidak dapat konsentrasi lagi.
Kegiatan seminar edukasi ini berlangsung pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 13.00-15.00. Sebelum pelaksanaan seminar edukasi ini, tenaga pendidik terlebih dahulu diminta untuk mengisi pendaftaran dan pre-test via google form untuk mengetahui apa yang belum diketahui dari anak ADHD dan Autisme.Â