Mohon tunggu...
Financial Artikel Utama FEATURED

Memaknai "Hemat Pangkal Kaya" dalam Perencanaan Keuangan

29 Juni 2018   13:23 Diperbarui: 25 Juli 2020   15:01 7757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: knowyourmeme.com

1) Daftarkan mana saja pengeluaran yang menjadi KEWAJIBAN. Entah kewajiban kita sebagai manusia, sampai dengan kewajiban sebagai warga negara. Sisihkan terlebih dahulu sejumlah uang untuk memenuhi kewajiban-kewajiban ini dari gaji atau sumber penerimaan kita dari mana pun.

2) Setelah kewajiban, prioritaskan apa-apa saja yang menjadi KEBUTUHAN. Baru setelah itu bolehlah memenuhi KEINGINAN jika memang masih ada yang bisa dibelanjakan. Jangan terbalik!

3) Dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup, kita bisa memakai rasio 40:30:30 yang bisa kita pakai. Untuk konsumsi atau kebutuhan kita sehari-hari maka anggarkan 40% dari gaji atau sumber penerimaan kita. Lalu 30% dari gaji atau sumber penerimaan kita dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban kita seperti hutang KPR atau pelunasan pinjaman-pinjaman lain. Yang terakhir, 30% sisanya harus kita alokasikan untuk tabungan, investasi, dan proteksi diri untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun