Alur yang sederhana dan konflik yang menarik untuk dipelajari membawa kita mengenal sang penulis. Banyak hal yang bisa menceritakan karakter tokoh sang penulis itu sendiri melalui ceritanya. Dalam cerita Garis Waktu juga, Sang penulis tidak hanya memberikan romansa namun, juga megajarkan banyak arti kehidupan, humanisme, dan juga kasih cinta pada orang tua dan sahabat seperti halnya pada beberapa cuplikan berikut.
"Lantas, apakah satu kata Maha Indah yang boleh mengawali semuanya? Bagiku selalu "Ibu"."
"Kakimu bisa kau taruh di tempat tertinggi, tapi apakah hatimu bisa kau taruh di tempat terendah?"
"Beberapa orang tinggal dalam hidupmu agar kau menghargai kenangan. Beberapa orang tinggal dalam kenangan agar kau menghargai hidupmu."
Pada akhirnya, buku ini mengajarkan kepada para pembaca dan khususnya kepada saya sendiri bahwa ada sesuatu yang tidak bisa selamanya kita genggam, karena kebahagian tak pernah diukur melalui kepuasan semata. Semua yang kita alami memang sudah menjadi jalan yang menghantarkan kita pada suatu titik yang selama ini menjadi rahasia. Karena sejatinya kebahagiaan yang hakiki akan datang kepada seseorang yang tepat dan pada waktu yang tepat.