Kita tidak pernah lepas dari media hiburan, seperti menonton film, mendengarkan musik, atau menyaksikan konser. Pada akhir pekan, menonton film bersama keluarga atau teman menjadi salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat melepas penat setelah bekerja.
Salah satu film yang dapat anda saksikan ialah “See You Yesterday”. Film “See You Yesterday” merupakan salah satu film yang disutradarai oleh Stefon Bristol dan diproduseri oleh Spike Lee. Film ini telah tayang pada tahun 2019 dan sudah dapat disaksikan di Netflix.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Spike Lee selalu membuat film yang berfokus pada kehidupan dan mengangkat isu-isu dalam masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat.
“See You Yesterday” bercerita tentang sepasang sahabat, Claudette “C.J.” Walker dan Sebastian J. Thomas yang membuat suatu mesin waktu. Pada awalnya, mereka membuat mesin waktu untuk mengikuti pameran sains agar mereka mendapatkan beasiswa ke universitas yang mereka inginkan.
Pada suatu hari, kakak dari C.J Walker, Calvin Walker, meninggal akibat ditembak oleh polisi. C.J dan ibunya sangat sedih dan terpukul atas kepergian kakaknya tersebut.
Lalu, C.J teringat dengan mesin waktu yang sedang ia kerjakan bersama Sebastian. C.J dan Sebastian mulai merencanakan untuk kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Calvin Walker.
Apa saja yang terjadi pada film tersebut? Isu-isu apa yang menarik perhatian kita untuk menotonnya? Mari kita kupas satu per satu!
Isu Rasisme Pada Film “See You Yesterday”
Menurut Grosse, ras merupakan golongan manusia yang menjadi satu kesatuan yang memiliki kesamaan pada sifat jasmani dan rohani yang diturunkan, sehingga dapat dibedakan dengan kesatuan yang lain (Daldjoeni dalam Pratama, 2016).
Ketika kita mendengar kata “ras”, hal lain yang akan muncul dipikiran kita ialah permasalahan rasisme. Menurut Pratama (2016), rasisme merupakan suatu perilaku yang dilakukan oleh sekelompok ras tertentu yang menganggap bahwa kelompok mereka lebih superior dibandingkan ras yang lain.
Pemeran utama pada film “See You Yesterday” sebagain besar ialah orang berkulit hitam. Masyarakat berkulit hitam di Amerika Serikat masih sering dipandang sebelah mata.
