Selanjutnya, universitas berbeda dengan TK, SD, SMP, SMA yang mayoritas muridnya berasal dari kota dan provinsi yang sama. Perguruan tinggi memiliki mahasiswa yang terdapat dari Sabang sampai Merauke yang berarti berasal dari seluruh Indonesia.Â
Keadaan penyebaran virus ini di tiap kota atau provinsi bahkan pulau pasti berbeda. Karena mahasiswa yang datang dari berbagai daerah tersebut tidak menutup kemungkinan mereka membawa virus dan semuanya berkumpul di suatu ruangan yaitu kampus. Tingkat penularannya menjadi sangat tinggi dan mereka bisa membawa virus tersebut ke keluarga lainnya tanpa merasakan gejala apapun.
Kelima, menjelang akhir tahun dan banyak tanggal merah di kalender mendorong minat masyarakat untuk pergi dari rumahnya melakukan kegiatan yang tidak dipungkiri bersifat massal. Baik itu untuk kepentingan agamis, hiburan, dan keluarga. Protokol kesehatan yang diterapkan belum tentu dilakukan dengan tepat.Â
Apalagi budaya orang Indonesia yang biasa kita sebut mudik, bepergian antar kota dengan keluarga yang jumlahnya tidak sedikit menjadi sulit untuk dipantau. Bisa saja salah satu mahasiswa atau bahkan kebanyakan dari mahasiswa tersebut mengikuti serangkaian kegiatan yang bersifat massal itu dan abai prokes.
Terakhir, Nadiem mengatakan bahwa bagi universitas yang ingin membuka kembali kegiatan perkuliahan offline diwajibkan mengantongi izin dari beberapa pihak berwajib.Â
Para pihak berwajib bisa saja memberi lampu hijau bagi universitas tersebut untuk bisa melakukan kuliah normal dan bertentangan dengan keinginan orang tua para mahasiswa. Dengan itu para orang tua mahasiswa terpaksa merelakan anaknya ikut kuliah on-site karena kalah suara dengan para orang tua lainnya.
Dengan begitu, saya tidak setuju dengan keputusan Nadiem Makarim dan sebaiknya perlu pertimbangan yang matang untuk pelaksanaan keputusan kuliah tatap muka ini. Pemerintah bisa menunggu hingga situasi aman dan terkendali atau Indonesia dinyatakan bebas Virus Corona.Â
Sejauh ini, pembelajaran jarak jauh adalah jalan alternatif dan paling aman yang bisa kita lakukan mengingat penambahan angka kasus yang terus menaik dan tidak tahu kapan turunnya. Mahasiswa bisa memanfaatkan momen ini sebagai pengalaman unik dalam menuntut ilmu juga cita-citanya selama pandemi dan dijadikan cara bertahan yang aman agak tidak terpapar penyakit menyeramkan ini. Stay safe mahasiswa era pandemi! Tetap semangat!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H