4) Cermat memilih tempat membeli pulsa.
Coba dipikirkan, seberapa sering Anda berhenti untuk beli pulsa di konter, padahal beberapa meter di depannya ada ATM bank Anda? Ini hal sepele namun sering dilupakan banyak orang.
Ketika Anda beli pulsa di konter / agen, ada kelebihan biaya yang harus dibayar sebagai margin keuntungan si penjual. Memang jumlahnya relatif kecil. Untuk ukuran Jakarta, biasanya sekitar Rp 1.500,- s.d. Rp 3.000,- per transaksi. Umumnya harga voucher pulsa fisik sedikit lebih tinggi dibanding voucher pulsa elektrik.
Nah, bandingkan dengan kalau membeli pulsa via ATM. Umumnya tidak dikenakan biaya tambahan. Jadi, beli pulsa 50.000 ya harganya 50.000, bukan 51 atau 52 ribu. Kelemahannya, nominal pembelian pulsa via ATM ini umumnya minimun 25.000. Ketentuan ini bisa jadi tidak menarik bagi para pembeli pulsa 'eceran,' dalam artian mereka yang (misalnya) sebulan menghabiskan 50.000, tapi belinya dicicil, 10.000/transaksi, sebulan 5x beli.
Kalau saja Anda mau mengubah mindset, dari beli pulsa dicicil menjadi beli pulsa sesuai kebutuhan sebulan, baru dikontrol pemakaiannya, ini akan berdampak lumayan terhadap keuangan Anda. Lebih oke lagi, kalau Anda mau lebih cermat dalam memilih tempat membeli pulsa.
Mari dilihat ilustrasinya :
a) Beli di agen penjual pulsa, kebutuhan sebulan 100.000, dipecah menjadi 25.000 x 4 kali transaksi pembelian.
Harga pulsa 25ribu di konter = 27.000
Total pos pengeluaran dalam sebulan (untuk pulsa 100ribu) = 27.000 x 4 = 108.000
b) Beli di ATM, kebutuhan sebulan 100ribu,dipecah menjadi 25.000 x 4 kali transaksi pembelian.
Total pos pengeluaran dalam sebulan (untuk pulsa 100ribu-) = 25.000 x 4 = 100.000 (sebab tidak ada biaya tambahan)