Mohon tunggu...
Widi Noor Cahya
Widi Noor Cahya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Burning Lovely Untouchable Emotional | BLUE

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bandung Malam Tak Aman - Seorang Penjaga Warnet Menjadi Korban Pembacokan

12 Juli 2011   16:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:43 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini seperti biasanya gue tetap segar terjaga karena SNSD. Bukan, bukan kependekan dari So Nyeo Si Dae grup vokal yang terdiri dari wanita-wanita cantik bertubuh jenjang dari negara ginseng (Korea). Melainkan kependekan dari Syndrome Night Sleep Disorder, yang mana jadwal tidur gue udah melenceng dari jadwal tidur manusia normal. Bukan, lagi-lagi bukan karena gue manusia super atau abnormal, tapi karena internet ini membuat gue betah melihat dunia. Tepat pukul 01.30 dini hari, gue lagi asik-asiknya nyortir foto-foto hasil liburan gue kemarin. Tak dinyana terdengar raungan seorang anak manusia, "yaa Allah.. astaghfirullah.. tolong tolongg.. man, tolong man.. ahh.. panggilin taksi.. tolooong.. astaghfirullah.. yaa Allah.." Dengan polosnya gue mikir, "nyee.. motor sapa lagi yang diembat maling.. lapangkanlah hatinya yaa Allah.." Karena emank daerah Gegerkalong Tengah adalah daerah yang empuk untuk curanmor. Dirumah gue aja udah ada empat kali motor raib semenjak gue berada di Bandung. Ujug-ujug penasaran, gue ngeliat kejadian tersebut dari balkon kamar gue dan kebetulan kejadiannya di warnet Naafi depan rumah. Dari balkon gue lihat orang-orang udah datang berboyong-boyong. "Ahh.. Kalo motor doank yang hilang masa iyaa sampe seramai ini?" Turunlah gue akhirnya ke TKP dan shock, suara yang tadi gue dengar udah berlumuran darah di sekujur tubuhnya! Merah! Semua merah! Ranoe sang pejaga warnet Gue melihat si Ranoe Hardja yang juga penjaga warnet Naafi depan rumah udah bersimbah darah dari kepala sampai kaki, baju? Jangan ditanya, bajunya udah kaya nyebur ke kolam darah. Gue lihat tangannya udah dibalut dengan kain tebal dan dari kain itupun sudah merembes darah kemana-mana. Lantai sudah tidak berwarna lantai lagi, banyak darah menyembur dimana-mana.

darah segar di lantai Tak lama kemudian pak Kuswa yang tidak lain dan tidak bukan adalah pengelola warnet tersebut datang dan membawa mobil dan dengan sigap membawa Ranoe ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung di Pasir Kaliki. Terlihat bener temen-temen yang lain bingung gimana caranya masukin Ranoe ke dalam mobil karena darahnya sudah dimana-mana, bingung mau megangnya gimana juga, takut kegencet lukanya. Dan asal kalian tahu ini bukan luka biasa. Ranoe menderita luka yang cukup parah di tangan dan kepalanya. Tangan yang sebelah kiri sudah hampir putus karena dengan refleksnya menangkis serangan si rampok edan dan tangan kanannya juga terluka namun tidak separah tangan kiri, kepalanya juga terkena bacokan dan darah mengucur kemana-mana bagaikan selang yang terhubung dengan pompa air Sany*o!
darah segar di lantai Tak lama setelah si Ranoe dibawa ke Rumah Sakit, pihak polisi datang dengan muka ayam. Yaa gue yakin di jam segitu para polisi sedang nyenyak-nyenyaknya tidur dan memimpikan keluarganya, muka mereka masih kucel-kucel banget. Pihak polisi langsung bertanya-tanya dan mewawancarai kami, setelah foto-foto terkumpul dan data yang dikumpulkan dirasa cukup, mereka langsung pergi ke Rumah Sakit menyusul Ranoe.
temen-temen yang masih shock dan berspekulasi Kami yang ditinggal polisi lantas tidak kembali ke kamar masing-masing dan berselimut malam. Gue, ka Risman, dan temen-temen kosan Naafi menyambung malam penuh tragedi itu dengan asumsi-asumsi dan me-reka ulang kejadian. Jadi rata-rata dari kami tahunya pembacok itu langsung masuk ke ruangan warnet dan langsung membacok Ranoe habis-habisan tanpa kenal ampun. Tidak melihat si Ranoe sebagai manusia lagi nampaknya, dengan nafsunya penjahat itu membacok tanpa ampun. Salah satu anak kosan Naafi juga mengira kalo penjahat itu temannya Ranoe yang lagi main pukul-pukulan *becanda yang aneh* tapi setelah kata "astaghfirullah dan toloong" terlontar barulah anak-anak kosan pada ramai berdatangan. Macem-macem ceritanya, ada yang mau nyari balok atau besi dulu, ada yang nabrak galon dan jatuh, ada yang mau tangan kosong namun langusung ciut. Yaa, ini bukanlah sinetron dimana ada penjahat biasanya ada pembela kebenaran dengan tangan kosong dan dengan sigap bisa langsung men-skak-mad penjahat. Percayalah itu hanya terjadi di tv dan mungkin hanya terjadi di zaman Wiro Sableng si Kapak Maut Naga Geni 212.
shock parah Beberapa spekulasi kami simpulkan, ada yang berfikir itu orang yang tidak suka dengan Ranoe, atau mungkin orang suruhan yang pernah disakiti Ranoe. Tapi tidak, sungguu tidak mungkin karena Ranoe anak yang sopan dan ramah, dan juga dia di Bandung tidak ada keluarga selain anak-anak kosan Naafi. Jadi tidak mungkin dia punya musuh. Tak lama berselang si Andhes salah satu anak kosan yang ikut mengantar ke Rumah Sakit berujar, "ternyata tadi itu si Ranoe di todong diminta uang dan hape, tapi Ranoe tidak memberikannya dan langsung di bacok karena si penjahat panik diteriakin maling". Yaa mana ada orang ditodong ujug-ujug langsung kasih barang yang diminta, at least berusaha mempertahankan walaupun dengan sedikit usaha. Dan kami fikir kejahatan ini sudah direncanakan karena angkringan nasi kucing yang biasa mangkal di depan udah seminggu ini tidak beroperasi dan asal kalian tahu, Bandung lagi sepi-sepinya karena ini musim liburan mahasiswa yang nota-benenya bisa berbulan-bulan. Yang SP? Seberapa banyak sih yang SP. Dan juga ini mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri dimana bukan hanya p*olisi saja yang cari duit, tapi penjahat juga cari duit. Kira-kira kurang lebih satu setengah bulan yang lalu juga ada yang hampir di cambret motornya dan curanmornya bawa senjata api dan sempat ditembakan di udara dan asal kalian tahu kejadiannya jam tujuh malam. Masih terlalu dini untuk melakukan kejahatan. Penjahat sudah mulai berani pemirsa. Penampakan darah di ruangan warnet (lebih banyak dari yang pemirsa sekalian liat di foto) :
TKP 1
TKP 2 - kursi si Ranoe
TKP 3 - darah di lantai Waspada yaa buat kalian yang sekarang berkuliah, bermukim, atau ada keperluan di Bandung. Bandung sudah sangat rawan. Twit info dari info Bandung juga sudah santer mengabarkan berbagai perampokan dan penjambretan di jalan-jalan sepi di kota Bandung. Usahakan hindari jalan sepi dan rawan dan jangan keliaran diatas jam 12 baik lo naik motor atau mobil. Emank kematian udah ditentuin, tapi kita juga harus bisa jaga diri. Hati-hati! nb: gue ga berani moto si Ranoe yang lagi bersimbah darah, liatnya aja udah lemes. dan masih baru jam tujuh pagi berita ini sudah sampai kemana-mana. *ya mungkin karena orang-orang seperti gue* sumber: http://ow.ly/1dKPNT

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun