Mohon tunggu...
Vinita Crysentia Narwadan
Vinita Crysentia Narwadan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Siklus Pengeluaran

4 April 2016   11:08 Diperbarui: 4 April 2016   11:27 3019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vinita Crysentia Narwadan (2014017048)

4A2

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

 

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN

 

aktivitas utama utama dari siklus pengeluaran yaitu :

1.      Membeli barang  dan jasa-transaksi  pembelian

2.      Melakukan pembayaran-transaksi pengeluaran kas.

Tujuan Audit

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).

Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit

a.       Pemahaman Tentang Bisnis dan Industri Klien

Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam memahami resiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang :

1.      Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan

2.      Resiko inheren dalam siklus pengeluaran

3.      Pengendalian internal kunci dimana auditor berharap dapat menentukan resiko pengendalian bisnis

4.      Pemberian jasa bernilai tambah

b.      Materialitas

Siklus pengeluaran merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan jumlah seta volume transaksi dalam siklus ini dimana resiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi.

c.       Risiko Inheren

Dalam menilai resiko inherenuntuk aseri – asersi siklus pengeluara, auditor harus mempertimbangkan faktor – faktor yang penting yang bisa mempengaruhi asersi – asersi diseluruh laporan keuanga, serta faktor – faktor yang hanya berkaitan dengan asersi spesifik dalam siklus pengeluaran . Faktor – faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dala asersi siklus pengeluaran mencangkup berikut ini :

1.      Volume transaksi dalam siklus ini biasanya tinggi.

2.      Pembelian dan pengeluaran kas biasa dilakukan tanpa otorisasi

3.      Pembelian aktiva dapat diselewengkan

4.      Pembayaran atas faktur penjual mungkin dilakukan dua kali

5.      Masalah akuntansi yang tidak tepat mungkin terjadi berkaitan dengan al – hal seperti apakah biaya harus dibebankan atau dikapitalisasi.

d.      Risiko Prosedur Analitis

Pengujian analitis merupakan hal yang efektif dalam mengidentifikasi akun – akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji. Resiko prosedur analitis merupakan unsur siklus deteksi bahwa prosedur analitis tersebut akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material.

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal

a.       Lingkungan pengendalian

b.      Penilaian Resiko Manajemen

c.       Informasi Dan Komunikasi ( Sistem Akuntansi)

d.      Pemantauan

e.       Penilaian Awal atas Resiko Pengendalian

Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pembelian

Hampir semua perusahaan yang memerlukan audit memiliki sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Jenis- jenis pengendalian computer ada dua, yaitu:

1.      Pengendalian umum, yang berkaitan dengan lingkungan komputer dan yang mempunyai pengaruh pervasif terhadap aplikasi komputer

2.      Pengendalian aplikasi, yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi

Dokumen dan Catatan yang Umum

Dokumen dan catatan yang sering ditemukan dalam sebagian besar sistem akuntansi:

a.       Permintaan Pembelian

b.      Pesanan Pembelian

c.       Laporan Penerimaan

d.      Faktur Penjual

e.       Voucher

f.       Laporan Pengecualian

g.      Ikhtisar Voucher

h.      Register Voucher

i.        File induk pemasok yang telah disetujui

j.        File pesanan pembelian terbuka

k.      File penerimaan

l.        File transaksi pembelian

m.    File induk hutang usaha

n.      File suspense atau penolakan

 

Fungsi-fungsi

Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:

a.       Pengajuan Pembelian. Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain

b.      Penerimaan barang dan jasa. Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa

c.       Pencatatan kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memilikipemahaman yang cukup agar mampu mengidentifikasi jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, dan merancang pengujian substantif. Sama halnya dengan keempat komponen pengendalian internal lainnya, pemahaman tentang aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan transaksi pembelian terutama diperoleh melalui pengalaman sebelumnya dengan klien, Tanya jawab, observasi, dan inspeksi dokumen.

Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang atau tinggi, maka ia dapat menggunakan pengetahuan tentang keefektifan pengendalian yang diperolehnya ketika memahami pengendalian internal.

Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pengeluaran Kas

Dokumen dan Catatan yang Umum

Dokumen dan catatan penting yang umum digunakan dalam pengolahan transaksi pengeluaran kas meliputi:

1.      Cek

2.       Ikhtisar cek

3.      File transaksi pengeluaran kas

4.       Jurnal pengeluaran kas atau register cek.

 

 

Fungsi-fungsi

Fungsi pengeluaran kas adalah proses yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan penerimaan barang dan jasa dari pihak lain. Fungsi pengeluaran kas biasanya meliputi pembayaran utang dan pada saat yang bersamaan juga melakukan pencatatan pengeluaran kas.

Pembayaran Utang dan Pencatatan Pengeluaran

Biasanya bendahara  atau fungsi manajemen kas bertanggung jawab untuk memutuskan voucher yang belum dibayar agar diproses pembayarannya pada tanggal jatuhnya.  Semua pembayaran harus dilakukan dengan cek.

Pengujian Substantif atas Saldo Hutang Usaha

Pengujian substantif atas utang usaha ditujukan untuk memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan utang usaha, membuktikan keberadaan utang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan utang usaha yang dicantumkan di neraca, membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo utang usaha yang disajikan di neraca.

Penentuan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian

Hutang usaha dipengaruhi baik oleh transaksi pembelian yang menambah saldo maupun oleh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan saldo tersebut. Jadi, risiko pengujian rincian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor-faktor risiko pengendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi.

Prosedur Awal

1.      Prosedur Analitis

2.      Pengujian Rincian Saldo

3.      Pembandingan Penyajian Laporan dengan GAAP

Jasa Bernilai Tambah

Standar audit yang belaku umum tidak mensyaratkan bahwa auditor harus melakukan jasa bernilai tambah. Meskipun demikian apabila ada auditor telah menyeesaikan suatu audit,maka mereka biasanya sangat mengetahui tentang bisnis dan praktik bisnis klien,hasil operasi dan aus kasnya,serta pengendalian internal perusahaan. Jasa penting yang ditawarkan akuntan public adaah membantu klien mengantisipasi jenis peluang dan membantunya mengembangkan visi bagaimana membuat jenis kas positif menjadi arus nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun