Vinita Crysentia Narwadan (2014017048)
4A2
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL AKUN-AKUN YANG TERKAIT
Siklus perolehan dan pembayaran kembali modal, berhubungan dengan perolehan sumber daya modal dalam bentuk hutang dengan beban bunga dan modal serta pembayaran kembali modal. Berikut ini adalah akun-akun utama dalam siklus tersebut:
· Wesel bayar
· Hutang kontrak
· Hipotek
· Hutang obligasi
· Beban bunga
· Bunga masih harus dibayar
· Kas di bank
· Modal saham biasa
· Modal saham preferen
· Modal disetor di atas nilai pari
· Modal donasi
· Laba di tahan
· Appropiasi laba di tahan
· Saham tresuri
· Dividen yang diumumkan
· Hutang dividen
· Perusahaan perorangan-akun modal
· Persekutuan-akun modal
Ciri Khas yang mempengaruhi
Empat ciri khas siklus perolehan dan pembayaran kembali modal yang sangat mempengaruhi audit terhadap akun-akun di atas, ialah:
a) Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun di atas tetapi seringkali setiap transaksi jumlahnya material.
b) Tidak dimasukkannya satu transaksi saru transaksi tunggal yang mungkin material.
c) Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.
d) Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan hutang dan modal.
Prosedur audit untuk berbagai akun dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal, dapat lebih dipahami dengan mengambil beberapa contoh akun untuk dipelajari. Oleh karena itu, kami akan membahas:
(1) audit terhadap wesel bayar dan beban atas hutang bunga yang berhubungan dan beban bunga untuk mengilustrasikan modal berbunga
(2) saham biasa, modal disetor di atas nilai pari, laba di tahan dan dividen. Metodologi yang digunakan untuk menentukan pengujian terinci atas saldo akun modal sama dengan metode yang digunakan untuk semua akun lainnya.
Wesel Bayar
Pengertian dan Akun Wesel Bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang dijamin oleh aktiva ataupun sama sekali tidak dijamin. Biasanya, suatu wesel di keluarkan untuk jangka waktu antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga wesel yang jangka waktu nya lebih dari satu tahun. Pembayaran pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan bunga umumnya dilakukan pada saat hutang tersebut jatuh tempo; tetapi untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya mensyaratkan pembayaran bunga bulanan atau setiap triwulanan.
Biasanya dilakukan pengujian terhadap pembayaran pokok pinjaman dan bunga sebagai bagian dari audit atas siklus perolehan dan pembayaran karena pembayaran bunga maupun pokok pinjaman atas siklus dalam jurnal pengeluaran kas. Tetapi karena frekuensinya relatif tidak begitu sering, transaksi-transaksi modal dalam berbagaikasus jarang disertakan dalm sampel penguijian atas transaksi. Oleh karena itu, pengujian terhadap transaksi-transasi tersebut biasanya dilakukan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran kembali modal.
Tujuan Audit
Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah :
· Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai
· Transaksi-transaksi berkenaan dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga wesel telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.
· Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo.
Pengendalian Internal
Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:
· Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.
· Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman bunga.
· Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.
· Verifikasi independen secara periodic.
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi
Pengujian terhadap transaksi-transaksi wesel bayar meliputi penerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali pokok pinjaman serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan bunganya harus lebih menekankan pengujian terhadap empat pengendalian intern terpenting yang dibahas dalam bagian sebelumnya. Selain itu harus ada penekanan terhadap ketepatan jumlah penerimaan dan pembayaran.
Prosedur Analitis
Pengujian Rincian atas Saldo-saldo
Tiga tujuan terpenting dalam audit atas wesel bayar adalah:
· Seluruh wesel bayar yang ada telah disertakan (kelengkapan)
· Wesel bayar dalam skedul dinilai dengan benar (keakuratan)
· Wesel bayar telah disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan pengungkapan)
Ekuitas Pemilik
Pengertian dan Tinjauan Sekilas tentang Akun-akun
Perbedaan utama harus dibuat antara audit terhadap perusahaan publik dan perusahaan keluarga. Dalam kebanyakan perusahaan keluarga, hanya sedikt atau bahkan mungkin tidak ada transaksi akun ekuitas pemillik selama setahun yang bersangkutan, dan umumnya jumlah pemegang saham sedikit. Verifikasi terhadap ekuitas pemilik pada perusahaan public lebih rumit karena jumlah pemegang saham yang lebih banyak serta seringnya terjadi pergantian pemegang saham.
Tujuan Audit
Tujuan dari pemeriksa auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk menentukan apakah :
· Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan mencukupi
· Transaksi-transaksi “ekuitas pemilik” telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit.
· Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisasikan tidak berlaku)
Pengendalian Internal
Beberapa pengendalian intern yang penting akan diutamakan oleh auditor, yaitu : otorisasi yang memadai atas transaksi, pencatatan yang memadai, pemisahan tugas antara antara pencatatan ekuitas pemilik dan penanganan kas serta sertifikat saham, dan penggunaan petugas serta agen penjualan saham yang bebas.
Otorisasi yang memadai untuk transaksi Karena masing-masing transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik biasanya material, sebagian besar transaksi ini harus disetujui oleh dewan direksi. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik berikut ini umumnya memerlukan otorisasi yang khusus
PENGELUARAN MODAL SAHAM
Otorisasi meliputi jenis saham yang akan diterbitkan (misalnya apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah yang diterbitkan, nilai pari saham, kondisi kekhususan dari saham selain saham biasa, dan tanggal penerbitannya.
PEMBELIAN KEMBALI MODAL SAHAM
Pembelian kembali saham, baik saham biasa maupun saham preferen, waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian kembali saham, seluruhnya harus disetujui oleh dewan direksi.
PERNYATAAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Dewan direksi harus memberikan otorisasi terhadap bentuk dividen (tunai atau dalam bentuk saham), jumlah dividen untuk setiap saham dan catatan serta tanggal pembelian dividen.Pencatatan yang baik dan pemisahan fungsi Jika suatu perusahaan melakukan sendiri pencatatan atas transaksi saham dan saham yang beredar, maka perusahaan harus mempunyai struktur pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa pemilik saham dicatat dalam catatan perusahaan, jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemilik saham per tanggal catatan dividen telah benar dan kemungkinan kecurangan karyawan diminimalkan. Prosedur terpenting untuk mencegah kekeliruan dalam ekuitas pemilik adalah (1) kebijakan yang jelas untuk pembuatan sertifikat saham dan pencatatan transaksi saham (2) verifikasi intern yang independen terhadap informasi dalam catatan.
Audit atas Modal Saham dan Tambahan Modal disetor
Terdapat 4 hal penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan modal disetor di atas nilai pari:
· Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan)
· Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat (keberadaan dan keakuratan)
· Modal saham dinilai dengan benar (keakuratan)
· Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan pengungkapan)
Dua yang pertama mengharuskan adanya pengujian transaksi dan dua yang terakhir mengharuskan pengujian rincian saldo .
Audit atas Dividen
Berikut ini adalah tujuan-tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen ,termasuk yang berkaitan dengan hutang dividen .
· Dividen yang dicatat benar ada (keberadaan)
· Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan)
· Dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
· Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada (keberadaan)
· Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
Audit atas Laba Ditahan
Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun yang bersangkutan .Skedul audit yang menunjukkan analisis itu ,yang biasanya merupakan bagian dari arsep permanen ,meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi akun laba ditahan .