Mohon tunggu...
Vini Alvionita
Vini Alvionita Mohon Tunggu... -

Mahasiswi universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Sedang belajar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sesat atau Tidak, Itu Masalah Persepsi!

7 Februari 2011   10:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus yang sedang hangat diperbincangkan media di tanah air saat ini ialah kasus penyerangan terhadap kelompok Ahmadiyah yang dilakukan oleh ribuan warga Pandeglang, Banten. Sebagai umat beragama, saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Kasus penyerangan seperti ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia! Sudah banyak kasus serupa yang terjadi tetapi pemerintah tidak menanganinya dengan serius dan tidak berupaya agar kasus penyerangan terhadap kelompok lain terulang. Salah satu penyebab utama terjadinya penyerangan adalah persepsi masyarakat yang menganggap bahwa kelompok Ahmadiyah melakukan ritual keagamaan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Dalam kasus ini, hendaknya semua pihak mengkaji ulang makna 'sesat' atau 'tidak sesatnya' sesuatu dilihat dari perspektif yang berbeda-beda. Semua orang bisa melihat suatu kegiatan keagamaan dari berbagai perspektif tanpa perlu menuding bahwa kegiatan kelompok tersebut sesat bila berbeda dengan apa yang diyakininya.

Indonesia merupakan negara hukum yang mengakui kebebasan beragama masing-masing umatnya. Sayangnya, 'kebebasan' tersebut terbentur dengan berbagai kepentingan oleh berbagai pihak dan membuat  pemerintah justru merasa dilema dalam menentukan tindakannya. Apakah akan tetap membubarkan Ahmadiyah atau membiarkan mereka tetap 'ada' dengan konsekuensi tekanan dari berbagai pihak yang tetap menginginkan Ahmadiyah bubar. Sebaiknya sekelompok orang yang melakukan penyerangan tersebut dan menganggap dirinya benar mengkaji ulang apakah tindakannya tersebut benar atau tidak dengan ajaran yang dipercayainya. Jangan sampai agama menjadi kambing hitam! sehingga mereka dengan sesuka hati mengatasnamakan agama dan kelompok tertentu untuk mencapai kepentingannya. Menurut saya, apapun dan bagaimana pun ajarannya, agama tidak salah dan tidak boleh dijadikan alat yang sah untuk melakukan tindakan kriminal dan penyerangan terhadap kelompok lain. Pihak yang merasa dirinya benar harus dapat membuktikan bahwa apa yang diyakininya benar dan menunjukkannya melalui tindakan yang benar-benar manusiawi dan bisa diterima akal sehat sebagai tindakan yang benar, bukan sebaliknya. Sesat atau tidak sesat nya suatu ajaran agama tergantung dari sudut pandang dan perspektif masing-masing orang, karena Tuhan juga tidak pernah menyatakan bahwa ajaran agama tertentu adalah sesat dan ajaran agama lain tidak sesat sehingga setiap orang berhak menyerang dan membubarkan aliran tertentu atas nama agama! dan semoga pemerintah tetap berdiri di jalurnya dan bertindak sesuai dengan hukum, melindungi kebebasan beragama rakyatnya dan tidak terprovokasi oleh situasi yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun