Sebuah semangat penuh cinta, kebanggaan, dan pemahaman tentang nilai uang telah mewarnai Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kamal. Dengan judul "Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah" mahasiswa KKN yaitu Vinensius Dhanendra berusaha membawa perubahan positif kepada anak-anak desa kamal, menjadikan mereka mencintai, bangga, dan paham akan nilai uang.
Melalui berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif, Vinensius mengajak anak-anak Desa Kamal untuk belajar tentang pentingnya memiliki pemahaman yang baik tentang uang. Mulai dari permainan-permainan yang menyenangkan hingga diskusi seru tentang pengelolaan uang, mahasiswa KKN berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif bagi anak-anak.
Selain itu, Vinensius juga memberikan celengan target dengan capaian 100.000 yang dicicil 2.000, celengan ini  menambahkan semangat menabung pada anak-anak serta mewujudkan bentuk cinta pada rupiah. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini diharapkan bisa menanamkan kesadaran akan nilai uang sejak dini dan menciptakan kebiasaan positif terkait pengelolaan keuangan di masa depan.
Dengan penuh semangat dan rasa bangga, Vinensius melihat respons positif dari anak-anak desa dan para orang tua. Anak-anak mulai menunjukkan minat yang lebih besar terhadap pembelajaran tentang uang dan menunjukkan keinginan untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya mengelola uang dengan bijaksana. Dengan berbagai kegiatan yang kami selenggarakan dalam program ini mahasiswa KKN berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak Desa Kamal membantu mereka mencintai, bangga, dan memahami nilai uang, sehingga dimasa depan mereka dapat menjadi generasi yang cerdas dalam mengelola keuangan mereka sendiri.
Tak hanya sampai disitu, Vinensius juga membawakan program lainnya yang berkaitan dengan digitalisasi UMKM di Desa Kamal, dengan latar belakang UMKM yang saat ini sudah menjamur dimana-mana dan mudah untuk diwujudkan bagi semua orang. Akan tetapi kebanyakan UMKM biasanya mempunyai hambatan dalam hal promosi atau pemasaran yang membuat kegiatan operasional UMKM berdiri diam di tempat atau berkembang dengan lambat, hal tersebut bisa disebabkan oleh keterbatasan anggaran maupun sumber daya. Ketatnya persaingan UMKM membuat setiap pelaku UMKM harus mencari cara yang efektif atau efisien agar produknya bisa diketahui oleh banyak audiens serta memperluas pangsa pasar.
Pada era digital saat ini dan kemajuan teknologi memudahkan setiap orang untuk menyampaikan informasi. Sosial media berkembang sangat cepat dan hampir setiap orang mempunyai sosial media. Instagram menjadi aplikasi sosial media kedua yang paling banyak diunduh menjadi salah satu platform yang mudah untuk memasarkan produk UMKM. Instagram menjadi wadah bagi UMKM untuk mempromosikan produknya dengan mudah serta dapat mengatasi tantangan pemasaran.
Oleh karena itu, Mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP Â melakukan program pemberdayaan UMKM jangkrik melalui sosial media instagram. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa melakukan sosialisasi dan pendampingan pembuatan akun serta memberikan contoh bahan konten apa saja yang bisa menarik perhatian audiens seperti konten edukasi mengenal hewan jangkrik dan konten bagaimana cara merawat jangkrik mulai dari telur sampai bisa diolah.Â
Pembuatan konten tersebut secara tidak langsung mejadi kegiatan promosi jangkrik yang bisa dengan mudah mendapatkan audiens-audiens baru. Dengan demikian kegiatan ini  bisa meningkatkan kesadaran setiap pelaku UMKM dalam semua sektor jika teknologi digital mempunyai peran yang penting dalam pemasaran. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H