Mohon tunggu...
vindywidiantari
vindywidiantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis menjadi hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Minyak Atsiri Nilam: Potensi Besar dalam Pengembangan Agroindustri Berkelanjutan

4 Desember 2024   15:16 Diperbarui: 4 Desember 2024   15:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin) (Sumber: Alodok.com)

Penulis:

Mila Yusnitasya, Louisa Bella Tampubolon, Vindy Widiantari, Meery Saulina Sitorus, Manasalwah Alina Putri, dan Dwi Meylani.

Dosen Pengampu:

Dr. Intan Lestari, S.Si., M.Si., Ahmad Sazali, S.Si., M.Biotek.,Uni Baroroh Husnudin, S.Si., M.Sc., dan Fitra Wahyuni, M.Si.


Di Jambi, terdapat beberapa jenis nilam yang umum dibudidayakan untuk menghasilkan minyak atsiri. Namun, yang paling sering ditemui dan memiliki kualitas baik adalah Pogostemon cablin. Varietas ini dikenal sebagai nilam Aceh dan merupakan jenis nilam yang paling banyak diminati di pasar dunia karena kandungan minyak atsiri yang tinggi dan kualitas aromanya yang khas. Minyak atsiri nilam adalah minyak esensial yang diekstrak dari daun tanaman nilam yang memiliki aroma khas, hangat, dan sedikit kayu-kayuan, sehingga sering digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi.

Potensi Minyak Atsiri Nilam
Minyak atsiri nilam, yang diekstraksi dari tanaman Pogostemon cablin, memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan Indonesia di pasar global. Karena volume ekspornya yang berkisar antara 1.200 dan 1.500 ton per tahun, Indonesia bertanggung jawab atas sekitar 90% kebutuhan minyak nilam dunia, menjadikannya pemimpin pasar. Minyak nilam adalah bahan penting dalam pembuatan parfum dan kosmetik karena aromanya yang khas dengan sentuhan kekayuan dan pedas. Minyak ini juga dikenal memiliki sifat antiseptik dan anti-inflamasi, yang membantu penyembuhan luka. Usaha tani nilam terus berkembang dengan tujuan meningkatkan produksi dan kualitas. Mereka menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga dan ketergantungan pada cuaca. Untuk memaksimalkan potensi minyak atsiri nilam sebagai salah satu, pemerintah harus membantu memperluas jaringan perdagangan dan mengembangkan teknologi pengolahan.

Penerapan pengembangan teknik budidaya yang ramah lingkungan
Penerapan teknik budidaya ramah lingkungan dalam pengembangan agroindustri minyak atsiri nilam sangat krusial untuk meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi produksi. Salah satu
strategi utama adalah penggunaan pupuk organik sebagai alternatif pupuk kimia, yang tidak hanya dapat meningkatkan kesuburan tanah tetapi juga mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Selain itu, pengelolaan air yang efisien dengan memanfaatkan teknologi irigasi modern, seperti irigasi tetes, dapat membantu mengoptimalkan penggunaan air dan meminimalkan pemborosan.

Manfaat Nilam
1. Sumber Energi Terbarukan
Briket biomassa merupakan alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar fosil. Ketika dibakar, briket ini melepaskan jumlah CO2 yang sama dengan yang diserap oleh biomassa selama pertumbuhannya, sehingga tidak menambah emisi karbon dioksida ke atmosfer.
2. Pengurangan Limbah
Proses pembuatan briket menggunakan limbah kayu dan sisa-sisa pertanian yang biasanya dibuang ke tempat pembuangan akhir. Dengan mengubah limbah ini menjadi briket, kita dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Efisiensi Pembakaran
Briket biomassa memiliki kandungan kelembapan yang lebih rendah (biasanya kurang dari 9%), sehingga mereka membakar lebih bersih dan efisien dibandingkan dengan kayu bakar tradisional. Ini berarti lebih sedikit asap dan polusi yang dihasilkan saat pembakaran.
4. Transportasi dan Penyimpanan yang Lebih Mudah
Briket memiliki densitas tinggi, sehingga lebih mudah untuk diangkut dan disimpan dibandingkan dengan bentuk bahan bakar lainnya seperti kayu bakar. Ini juga mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan.\


Langkah-langkah dalam pembuatan Minyat Atsiri Nilam
1. Persiapa Daun nilam dikeringkan selama 3-4 hari untuk menguapkan air yang ada di dalam daun.
2. Proses Penyulingan:
- Daun yang telah kering dimasukkan ke dalam ketel di atas saringan.
- Air di dalam ketel dipanaskan dengan pembakaran tungku untuk menghasilkan uap.
3. Pengaliran Uap dialirkan melalui pipa stainless menuju kondensor.
4. Pemisahan Uap yang mengandung minyak dan air akan dipisahkan setelah didinginkan di kondensor.
5. Sistem Penyulingan dengan uap lebih efektif dibandingkan dengan air, karena uap dapat mendorong minyak keluar lebih baik melalui proses hidrodifusi.


Tantangan dan Solusi Bididaya Nilam Di Jambi
Budidaya nilam di Jambi menghadapi sejumlah tantangan, termasuk modal awal yang tinggi untuk pembibitan dan penyulingan serta akses pasar yang terbatas, yang menyebabkan monopoli harga. Selain itu, persepsi masyarakat bahwa penyulingan memerlukan mesin mahal menghambat partisipasi. Solusi yang dapat diterapkan meliputi peningkatan pelatihan, penyediaan alat modern untuk proses penyulingan, dan penerapan sistem irigasi yang lebih efisien untuk meningkatkan hasil panen. Dengan dukungan yang tepat, budidaya nilam berpotensi menjadi usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Kesimpulan
Potensi minyak atsiri nilam sebagai agroindustri di Jambi sangat menjanjikan. Dengan luas lahan mencapai 21.351 hektar dan produksi sekitar 2.100 ton, nilam memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal dan ekspor, menguasai 80-90% pasar global. Meskipun menghadapi tantangan seperti modal awal yang tinggi dan akses pasar yang terbatas, pengembangan teknik budidaya yang baik serta penyediaan alat modern dapat meningkatkan produktivitas. Permintaan yang terus meningkat untuk produk kosmetik dan farmasi menambah daya tarik investasi di sektor ini, menjadikannya peluang bisnis yang menguntungkan bagi petani dan pengusaha.


Daftar Referensi:
Caroline, I. R. (2022). "Kajian pustaka: tinjauan efektivitas penggunaan minyak atsiri sebagai aromaterapi". MEDFARM.Jurnal Farmasi dan Kesehatan. Vol 11(2) : 263-275.
Ermaya, D., Patria, A., Hidayat, F., & Razi, F. (2019). "Pengembangan minyak nilam sebagai aromaterapi dan potensinya sebagai produk obat". .Rona Teknik Pertanian. Vol 12(2):58-63.
Ginting, Z. (2022). "Pembuatan dan Uji Efektivitas Lilin Aromaterapi Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth)". Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 11(2): 157--167.
Minah, FN, Poespowati, T., Astuti, S., Muyassaroh, Rastini, EK, Kartika, R., Hudha, I., & Kusuma, E. (2017). "Pembuatan Lilin Aroma Terapi Berbasis Bahan Alami . Industri Inovatif ".Institut Teknologi Nasional Malang. 7(1): 29--34.
Sahrul, A., L. Karimuna., dan D. Herdiansyah. 2020. Analisis Pengolahan Minyak Nilam (Patchouli Oil) dan Kelayakan Usaha di Desa Wandoke Kecamatan Tiworo Kepulauan Kabupaten Muna Barat. Tekper. Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Pertanian. Vol. (1):(93-98).
Yuniza, N. (2024). "Pengelolaan Potensi Minyak Atsiri dengan Collaborative Governance sebagai Bentuk Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berkelanjutan Pada Provinsi Aceh". Journal Education and Government Wiyata. Vol 2(3): 307-323.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun