Mohon tunggu...
Vindi Juniar Windasari
Vindi Juniar Windasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - D3 K3 Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Make it fun and professional

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Sadar Sebelum Terlambat, Tren Slow Fashion Penyelamat Bumi

9 Juni 2022   08:30 Diperbarui: 9 Juni 2022   08:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagi kalian yang sangat memperhatikan "Fashion", perlu kalian ketahui pengikut tren manakah Anda? Slow Fashion atau Fast Fashion?. Pada akhir-akhir ini sering ramai mengenai Tren Slow Fashion yang ramah akan lingkungan. Kok bisa sih? Mari kita bahas secara tuntas.

Fast Fashion adalah praktik produksi pakaian yang berfokus pada kecepatan produksi agar selalu mengikuti tren fashion terbaru dengan memproduksi pakaian secara massal dalam jumlah yang banyak agar dapat menekan biaya produksi serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya. Pada era saat ini, kita selalu memikirkan tentang penampilan kita dengan outfit yang sedang tren saat ini, sehingga memicu pabrik untuk produksi pakaian secara cepat.

Tanpa kita sadari Industri Fashion masuk pada penyumbang limbah dan polusi terbesar di dunia setelah industri perminyakan. Dalam produksi pakaian, jenis bahan dan pewarna tekstil merupakan hal mendasar namun berdampak besar. Konsep produksi massal mengharuskan adanya bahan baku yang tersedia terus menerus karena dibutuhkan dalam jumlah besar sekaligus, konsep produksi cepat mengharuskan segala sistem dan proses dibaliknya haruslah serba instan.

Tahukah Anda bahwa bahan pakaian di dunia ini 60% memakai bahan polyester, dimana poliester sendiri berbahan dasar plastik yang dapat merusak lingkungan kita. Maka dari itu, slow fashion diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini. Slow Fashion merupakan praktik dalam fashion yang didasari atas produksi dan pemakaian pakaian dalam rentang waktu yang lama, daya tahan dan kualitas yang tinggi, proses produksi yang beretika serta ramah lingkungan.

Slow fashion merupakan kebalikan dari fast fashion, dimana fast fashion lebih mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan mengikuti tren pakaian masa kini sedangkan slow fashion lebih mengutamakan fungsi pakai dan kualitas bahan yang digunakan agar bisa dipakai dalam jangka waktu yang panjang. Dengan mengikuti tren slow fashion kita dapat menurunkan kerusakan pada bumi kita, karena penggunaan bahan poliester yang bahaya bagi lingkungan perlahan akan berkurang.

Tidak ada kata terlambat sebelum mencoba. Kita dapat mulai menerapkan tren slow fashion ini dari hal-hal sederhana seperti memakai pakaian yang kita punya terlebih dahulu, jangan termakan tren baju terkini dan langsung membelinya, cobalah mix and match baju yang ada supaya outfit Anda terlihat bervariasi dan mulailah mendapatkan baju baru dengan jalan lain seperti hasil bertukar, menyewa, ataupun membeli preloved (baju bekas).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun