Mohon tunggu...
VINDA DEWI ASTUTI
VINDA DEWI ASTUTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

Tuangkan ilusimu dan karyamu di sini! Let's walk slowly enjoying every step of the journey

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pagi yang cerah di Malioboro: Lebih dari Sekadar Jalan Tua

21 Desember 2024   21:48 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malioboro, salah satu destinasi wisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang ramai pengunjung.  Terletak di pusat kota Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana dan romantisasi kota Yogyakarta. Malioboro menjadi ikon dan jantung kehidupan sejarah, sosial, budaya, dan ekonomi di kota Yogyakarta. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya beberapa tempat seperti; museum sejarah, istana keraton kesultanan, kantor pemerintahan, dan segala bentuk aktivitas perekonomian yang menawarkan kuliner dan budaya setempat. Beberapa tempat tersebut dapat kita jumpai di beberapa titik sekitar ruas jalan di Malioboro. Di sepanjang jalan, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai kios-kios, pusat perbelanjaan, hiburan mistis, restoran, hotel dan juga pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai hasil kerajinan tangan mereka dan dagangan yang lain. Selain sebagai tempat perekonomian para pelaku usaha, Malioboro juga menyuguhkan dan menyediakan tempat bagi seniman lokal untuk memamerkan karya-karya mereka, mulai dari lukisan, patuh, hingga seniman musik jalanan yang menambah nilai seni di tengah kebisingan sepanjang jalan.

Malioboro menjadi salah satu opsi berwisata turis untuk menikmati keindahan dan keunikan kota Yogyakarta. Beberapa alasan mengapa turis harus memilih Malioboro ialah; pertama, mudah diakses dari berbagai penjuru kota Yogyakarta. Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum seperti bus dan becak yang tersedia atau bahkan bisa memilih untuk jalan kaki sepanjang trotoar. Bagi pengguna kendaraan pribadi pun dimudahkan aksesnya dengan tersedianya berbagai tempat parkir baik mobil dan motor. Kedua,  surga kuliner lezat khas kota Yogyakarta baik yang tradisional maupun jajanan kekinian  seperti; gudeg, bakpia, sate klathak, wedang rondhe, gelato, cakes  dan lain sebagainya.  Pengunjung dapat menikmati sensasi kuliner pinggir jalan di tengah keramaian dan kebisingan kendaraan transportasi. Ketiga, tempat belanja berbagai macam oleh-oleh khas Yogyakarta seperti batik, wayang kulit, pakaian, dan kerajinan tangan lainnya. Pengunjung dapat dengan mudah menemukan souvenir yang diinginkan di sini. Selain ketiga alasan di atas, Malioboro juga menawarkan spot foto yang bagus dan autentik khas kota Yogyakarta.

Malioboro, destinasi wisata penuh warna di kota Yogyakarta. Malioboro cocok dikunjungi pada musim kemarau (bulan April hingga Oktober) sebagai waktu terbaik untuk mengunjungi selama bulan-bulan ini karena cuaca yang hangat dan cerah, serta curah hujan yang rendah sehingga sangat cocok untuk berwisata. Pengunjung dapat sewaktu-waktu berkunjung ke Malioboro karena beberapa destinasi memiliki jam operasional yang berbeda-beda. Jam operasional tempat kuliner di Teras Malioboro dibuka dari pukul 06:00-23:00 WIB sehingga pengunjung dapat menikmati beberapa kuliner di sana. Sedangkan, untuk area kuliner pedagang kaki lima dan toko oleh-oleh tidak memiliki jam opersional buka yang pasti. Baik pagi, siang, sore, maupun malam Malioboro memiliki pesona masing-masing. Di pagi hari, pengunjunng dapat menikmati suasana hiruk piruk udara pagi kota Yogyakarta sambil menikmati sarapan khas. Waktu yang tepat untuk berkunjung yang cocok untuk mencari sarapan di sekitaran jalan Malioboro ialah sekitar pukul 06:00-09:00 WIB. Siang hari, waktu yang cocok uuntuk menjelajahi berbagai toko, kios, destinasi hiburan untuk menikmati keramaian khas Malioboro. Di malam hari, pengunjung dapat menikmati suasana romantis dan hangat bersama lampu-lampu indah , beragam kuliner, serta pertunjukkan seni dari pegiat seni.

Lebih dari sekadar jalan tua, Malioboro adalah jantung kehidupan kota Yogyakarta yang terus berdetak. Di sini, sejarah, sosial, ekonomi, budaya dan modernitas menjadi satu dalam satu harmoni. Setiap pagi yang  kuhabiskan di Malioboro adalah sebuah anugerah, meninggalkan kesan mendalam dan membuatku semakin mencintai kota ini. Marilah kita lestarikan keindahan Malioboro agar generasi mendatang tetap dapat menikmati pesona jantung kota Yogyakarta ini.

Foto toko-toko di sepanjang jalan Malioboro (Sumber: VindaDA)
Foto toko-toko di sepanjang jalan Malioboro (Sumber: VindaDA)

Foto akses transportasi umum di Malioboro (Sumber:VindaDA)
Foto akses transportasi umum di Malioboro (Sumber:VindaDA)

Apakah ada yang belum berkesempatan menikmati keindahan pagi di Malioboro? Jika belum, sempatkanlah untuk berkunjung jika berwisata di Yogyakarta, dan rasakan sendiri pesonanya!


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun