Mohon tunggu...
vinda norcahyarimadhani
vinda norcahyarimadhani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kampanye Kemanusiaan

7 Agustus 2022   17:59 Diperbarui: 7 Agustus 2022   18:02 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari Jumat tepat di sore hari kelompok kami melaksanakan RTL DAD PK IMM Blue Savant kami mencari target pada saat itu di daerah Kalijudan. Kami menemukan bapak yang mempunyai usaha penjual molen pisang  di daerah Kalijudan bapaknya berinisial s dia berasal dari Bangkalan Madura ke Surabaya, bapak s itu disurabaya dia kost, beliau berjualan molen pisang untuk menafkahi keluarganya, anak dan istrinya hanya seorang ibu rumah tangga  berada di Bangkalan Madura. Katanya bapak s di Bangkalan orang banyak yang bertani ada yang punya toko tapi bapak s ini tidak punya toko dan tidak punya sawah jadi bapak s bertekad untuk merantau ke Surabaya menjual molen bisa untuk bisa menafkahi keluarganya. Bapak s yakin dengan usaha dan do'a pasti tidak akan mengkhianati hasil , dan Alhamdulillah beliau mempunyai gerobak sendiri meski ger baknya tidak sebagus seperti gerobak penjual kaki lima yang bagus dan menarik.

Bapak s tersebut berjualan molen pisang didaerah Kenjeran dari pagi jam 06.00 sampai Maghrib jam 18.00 dia biasanya mendapat pendapatan 400 ribu kadang kurang dari 400 ribu perharinya tapi karena dampak atau efek dari covid pendapatnya menurun jadi 100 ribu kadang kurang dari 100 ribu, ya namanya juga rezeki kata bapaknya tidak akan menentu pendapatan sehari-harinya. Tapi bapak s itu tetap semangat mencari nafkah untuk keluarganya karena dia tau bahwa Allah itu tidak akan menukar rezeki seseorang. Dia yakin bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang, Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuannya. Dia kalo hari Minggu berjualan di kenjeran kan disana kalo hari Minggu ramai, Tapi saat sudah pukul 07.00 Gerobaknya disuruh pindah sama satpol PP. Dia membeli pisang masuk gang ke kalijudan karena disana lebih murah pisangnya.

Bapak s ini mempunyai 3 anak dan anak pertamanya kerja di Aceh, dan nak yang terahir itu  masih sekolah SD di bangkalan Madura dan istrinya juga berada di Bangkalan madura. Beliau kadang dikirim uang sama anak yang pertama. Bapak ini mempunyai masalah tidak bisa menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA dan perkuliahan karena dia tidak mampu. Bapak s dan istrinya hanya bisa menyekolahkan anaknya sampai SMP. Tapi sekarang kan banyak beasiswa yang bisa didapat sama anak yang mau sekolah asal semangat dan mau belajar insyaallah bisa mendapatkan beasiswa.

Lalu teman saya Agus berbicara kepada bapak s kenapa tidak sampai ke jenjang SMA pak kan sekarang banyak beasiswa. Kata bapaknya ya mbak sekarang banyak beasiswa tapi sulit untuk didapatkan. Dan kemudian kami juga menyarankan apa yang Agus katakan kepada bapak s lalu kami pamit pulang ke bapak s.

Itulah hasil dari analisis sosial kelompok kami kami ucapkan banyak terimakasih kepada bapak s telah bersedia di wawancarai dan kami berterimakasih juga kepada kader PK IMM BLUE SAVANT yang telah memberikan tugas analisis sosial ini dengan adanya analisis sosial ini kami jadi tau tentang apa yang terjadi di sekitar masyarakat surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun