Sebelum mengejar Arsenal, Pep masih harus mengerjakan PR utamanya, yaitu berusaha mengembalikan performa anak asuhnya, sambil dikejar oleh tetangganya yang sedang meroket.
Kemenangan Man. United atas Man. City kemarin jelas menjadi kejutan sekaligus pecutan yang membuat kepercayaan diri Setan Merah semakin meningkat. Transformasi United dibawah ten Hag mulai nyata.Â
Man. United tampil sempurna pasca Piala Dunia. 7 pertandingan yang mereka hadapi baik di liga maupun di Carabao Cup dan FA Cup berhasil disapu bersih. Rashford menjelma menjadi monster di depan gawang setelah berhasil mencetak 8 gol dan 2 asis dari 7 pertandingan berturut-turut.
Performa mereka belakangan ini memang patut diacungi jempol, tapi pendapat Paul Scholes di atas masih terlalu prematur. Dan anehnya, opini tersebut diamini oleh sebagian besar fans United yang saya temui di Twitter. Arsenal sendiri butuh setengah musim di puncak untuk mendapatkan kepercayaan dari pendukungnya sendiri sebagai calon juara. Sedangkan Man. United yang kini masih tertinggal 9 poin dibelakang Arsenal, kok bisa tiba-tiba diklaim sebagai penantang gelar juara?
Siapapun yang percaya United jadi calon juara musim ini mungkin lupa masih ada Newcastle di atas mereka. Newcastle yang duduk di peringkat 3 berkat unggul selisih gol di atas United, tidak kalah konsistennya dengan mereka.
Dari 7 pertandingan terakhir, Newcastle hanya kalah sekali kontra Sheffield Wednesday di FA Cup, itu pun dengan skuad cadangannya. Di liga sendiri, mereka termasuk tim yang paling 'bebal'. Gawang Nick Pope masih perawan dari 4 pertandingan terakhir yang dilakoninya. Kembalinya Alexander Isak dan Allan Saint-Maximin dari cedera menjadi daya tambah bagi serangan mereka yang selama ini tampil mengesankan berkat gol-gol dari Wilson dan Almiron.
Melihat lawan yang akan dihadapi oleh skuad asuhan Eddie Howe dalam 3 minggu kedepan seperti Crystal Palace, West Ham, dan Bournemouth yang sedang dalam masa sulit, sepertinya kita tidak akan melihat Man. United melangkahi mereka dalam waktu dekat.
Sehingga, selama sebulan kedepan kemungkinan besar Arsenal akan menonton panasnya tiga tim di bawahnya yang saling bergelut, sambil membungkus diri dengan selimut menikmati dinginnya puncak klasemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H