Kontribusinya dalam hal pressing, link up, hold up, rotasi posisi, dan etos kerjanya sama pentingnya dengan sebuah gol. Kemampuan ini yang akhirnya membantu rekan-rekannya di Arsenal dapat mencetak gol, bahkan lebih banyak dari total gol yang ia cetak di musim ini.
Hal ini terbukti dari gol-gol Arsenal musim ini yang tersebar secara merata di para gelandang dan pemain sayapnya, seperti Martin Odegaard (6 gol), Gabriel Martinelli (5 gol), dan Bukayo Saka (4 gol).
Sementara, Nketiah masih diragukan untuk dapat memberi dampak yang sama seperti Gabriel Jesus. Kemampuannya dalam pressing, link up, dan etos kerjanya selama bermain di Arsenal tidak sebaik Gabriel Jesus.Â
Selain itu, Nketiah yang jarang tampil reguler pada musim ini diperkirakan akan butuh waktu untuk menemukan ritme bermainnya.Â
Penyerangan Arsenal dikhawatirkan akan terhambat jika Nketiah tidak bisa menggantikan peran striker Brasil tersebut dalam waktu dekat.
Maka wajar saja bila para pendukung Arsenal berharap-harap cemas menghadapi situasi ini.
Arsenal menghadapi situasi serupa pada musim lalu ketika Alexandre Lacazette yang kala itu menjadi striker utama mereka harus absen akibat cedera.
Saat itu, Nketiah yang menjadi opsi satu-satunya mulai bermain secara reguler. Hasilnya, permainan Nketiah cukup mengesankan.
Dari 8 pertandingan terakhir di musim lalu, Nketiah berhasil mencetak 5 gol, termasuk brace yang ia cetak ketika Arsenal menghancurkan Chelsea di Stamford Bridge dengan skor 2-4.
Mengingat hal ini, Mikel Arteta tentu akan berharap Nketiah dapat menunjukan performa yang sama di musim lalu.
Pasca Piala Dunia, Arsenal akan menghadapi West Ham di Emirates Stadium pada 27 Desember 2022. Jika harus absen, ini akan menjadi pertandingan di liga pertama yang dilewatkan Gabriel Jesus selama bermain di Arsenal.