Namun sayangnya Hansi Flick terlalu bias pada pemain München, hingga Müller terus dipasang sebagai striker dalam 2 laga terakhir. Füllkrug yang baru dipanggil kali ini mungkin belum dapat kepercayaan penuh dari Flick, sehingga ia hanya menjadi pemain cadangan dalam turnamen ini.
Semua orang yang menonton Jerman pasti akan sepakat bahwa di saat Füllkrug masuk, penyerangan Jerman menjadi lebih berbahaya. Hal ini terbukti dengan penampilan Füllkrug yang 'hanya' jadi supersub telah mencetak 2 gol dan 1 asis, melebihi Müller yang selalu jadi starter. Apa jadinya jika Füllkrug dipasang dari awal?
Pasca Piala Dunia ini, semestinya Hansi Flick mulai mempercayakan striker murni untuk dijadikan starter. Dominasi penguasaan bola di area lawan memang bagus. Namun seberapa banyak peluang yang mereka dapat tidak ada artinya jika tidak bisa mencetak gol secara efektif.
Menjaga Konsentrasi Pemain
Kampanye yang dilakukan timnas Jerman di awal turnamen sempat viral beberapa hari lalu. Mungkin ide kampanye ini bukan berasal dari Hansi Flick. Ide tersebut lahir entah dari federasi atau dari para pemainnya. Namun, setidaknya Hansi Flick bertanggung jawab untuk menjaga konsentrasi anak asuhnya sebelum dan selama turnamen berjalan.
Sebelum Piala Dunia berlangsung, beberapa pemain seringkali berkomentar mengenai isu-isu yang terjadi di Qatar dalam beberapa wawancara dengan media. Kampanye tersebut jelas memecah fokus pemain menjelang turnamen. Ditambah lagi kekalahan yang tak terduga dari Jepang membuat moral para pemain semakin memburuk.
Timnas Jerman boleh saja memiliki ideologi seperti negara-negara barat lain, tapi sebagai pelatih yang bijak ia harus mengingatkan pemainnya untuk fokus pada permainan. Hal ini mungkin agak berat karena berpotensi bertentangan dengan prinsip yang diyakini DFB. Namun menjaga konsentrasi pemain sama pentingnya dengan taktik di atas lapangan, dan ini adalah salah satu dari sekian banyak 'PR' yang harus dikerjakan oleh Hansi Flick.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H