Mohon tunggu...
Kevin William
Kevin William Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Enthusiast

Menimba ilmu hingga sejenius Guardiola, sambil memahat kata seindah Peter Drury.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lini Belakang, Titik Lemah Brasil di Piala Dunia 2022

19 November 2022   08:10 Diperbarui: 21 November 2022   06:30 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal Piala Dunia tidak akan lepas dari Brasil. Sebab di sepanjang sejarah sepak bola, tim Samba tak pernah absen dari pagelaran Piala Dunia. Seolah tak pernah kehabisan stok pemain hebat, wajar saja bila Brasil selalu jadi tim favorit di setiap Piala Dunia. Di Piala Dunia 2022 ini, Brasil berambisi untuk meraih gelar keenamnya.

Dari daftar pemain yang akan dibawa Tite ke Qatar, di atas kertas Brasil memang memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menjadi juara. Sebut saja Alisson dan Ederson yang dikenal sebagai kiper top di Liga Inggris, Thiago Silva dan Marquinhos yang berperan penting di lini belakang, Casemiro dan Fabinho yang pernah menjuarai Liga Champions, serta Neymar dan Vinicius Junior yang kualitasnya dalam menyerang tak perlu diragukan lagi.

Namun dari 4 sektor yang dimiliki Brasil, sektor pertahanan menjadi titik paling mengkhawatirkan. Sebab ada beberapa hal yang menjadikan sektor tersebut sebagai titik terlemah Brasil di turnamen ini.

Diisi Pemain Tua

Rata-rata usia pemain bertahan yang dipanggil Tite adalah 30,6 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa lini belakang Brasil mayoritas diisi oleh pemain-pemain yang usianya tidak muda lagi, seperti Dani Alves (39), Thiago Silva (38), Alex Sandro (31), dan Danilo (31). Dipilihnya nama-nama tersebut juga menandakan bahwa Brasil tak punya banyak pilihan dalam urusan lini belakang.

Legenda sekaligus kapten Brasil di Piala Dunia 2002, Cafu, juga mengakui hal ini. "Saya tidak tahu mengapa kita kekurangan pemain dalam posisi tersebut (pemain bertahan). Tapi ini tidak hanya terjadi di timnas, kita juga dapat melihatnya di level klub." ujarnya.

Walaupun kehadiran pemain senior dibutuhkan karena pengalamannya, kecepatan dari seorang bek tetap menjadi hal penting ketika berhadapan dengan pemain lawan yang gesit.

Full Back yang Meragukan

Dani Alves, Danilo, Alex Telles, dan Alex Sandro adalah 4 full back yang akan membela Brasil di turnamen ini. Namun di antara mereka tidak ada yang memiliki statistik impresif dalam soal menyerang, baik di level internasional maupun di level klub.

Danilo yang menjadi pilihan utama di bek kanan diharapkan dapat membantu Brasil dalam menyerang. Namun di musim ini ia lebih sering bermain sebagai bek tengah bersama Juventus. Dari total 20 pertandingan, baru 6 kali ia bermain sebagai bek kanan dan 1 kali sebagai bek kiri. Bersama Brasil, ia baru berhasil mencetak 1 asis dari 14 pertandingan.

Alex Sandro kemungkinan akan jadi pilihan utama di posisi bek kiri. Ia telah 11 kali bermain sebagai starter tanpa memberikan asis untuk Brasil selama kualifikasi Piala Dunia. Di Juventus, selama 13 kali bermain ia baru berhasil mencetak 1 asis. Ia pun tidak memiliki profil tipikal full back Brasil yang mampu memainkan peran box to box.

Baik Danilo maupun Alex Sandro tidak termasuk sebagai pemain terbaik di dunia dalam posisinya. Jika dibandingkan dengan pendahulunya seperti Cafu, Roberto Carlos, dan Marcelo yang sukses di masa lalu, kualitas 2 pemain tersebut belum ada 'seujung kuku' dari nama-nama tadi.

Pemilihan Dani Alves ke dalam skuad sebetulnya cukup mengecewakan, mengingat pemain berusia 39 tahun itu sudah lama melewati masa emasnya. Padahal, dalam 2 bulan terakhir Alves tidak pernah dilibatkan dalam pertandingan bersama timnas. Dengan memasukannya dalam daftar pemain, Tite mungkin mengandalkan pengalaman yang dimiliki Alves dan berharap ia dapat mengajarkan 1-2 hal kepada rekannya selama Piala Dunia bergulir.

Sedangkan Alex Telles sedang mengalami musim yang sulit bersama Sevilla. Klub Spanyol itu kini berada di peringkat 18 papan klasemen La Liga, dengan catatan 22 kali kebobolan (terburuk keempat) dan xGA (expected goal against) terburuk ketiga di liga sebesar 26.65. Di laga internasional, Telles baru membukukan 4 penampilan tanpa asis untuk tim Samba selama kualifikasi Piala Dunia.

Sang Kapten yang Sedang Menurun

Kapten Brasil, Thiago Silva, sedang mengalami penurunan performa di musim ini. Walaupun Brasil baru kebobolan 5 gol selama kualifikasi Piala Dunia, performa Silva bersama klubnya musim ini cukup mengkhawatirkan.

Dari 5 pertandingan terakhir, Chelsea telah kebobolan 8 gol, termasuk saat tim asal London itu dipermalukan oleh Brighton dengan skor 4-1. Di liga Inggris sendiri, Chelsea belum pernah menang dari 5 pertandingan terakhir (3 kali kalah, 2 kali seri). Catatan ini tentu tidak lepas dari performa Silva yang sedang tidak konsisten.

Mengingat Thiago Silva yang telah menginjak usia 38 tahun, kecepatannya sudah pasti jauh menurun. Maka siapapun yang akan bermain di bek kanan harus memiliki kecepatan untuk menutup ruang yang ditinggalkan Silva pada saat terkena serangan balik. Ini akan jadi salah satu kunci untuk Brasil menghindari kebobolan di Piala Dunia.

Mampukah Danilo atau Dani Alves mengemban tanggung jawab tersebut? Jawabannya akan segera diketahui di pertandingan pembuka grup G Piala Dunia, di mana Brasil berhadapan dengan Serbia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun