Pesan yang disampaikan Gianni Infantino dan Fatma Samoura selaku Presiden dan Sekretaris Jenderal FIFA lebih bermakna dibanding berbagai kampanye yang aktif pada turnamen ini.Â
Mereka meminta kepada 32 federasi sepak bola untuk fokus ke sepak bola dan tidak melibatkan olahraga tersebut dengan perang ideologi dan politik yang sedang terjadi.Â
Walaupun pesan tersebut mungkin dapat dilihat sebagai langkah FIFA untuk menutupi tuduhan yang dilayangkan pada tuan rumah, tapi tetap saja lebih bermanfaat untuk penggemar sepak bola yang benar-benar ingin menikmati turnamen empat tahunan ini.
Piala Dunia kali ini mungkin jauh dari kata sempurna, dan FIFA bersama Qatar menjadi sasaran empuk yang dianggap bertanggung jawab atas permasalahan ini. Namun siapa yang paling mungkin menjadi dalang dibalik perang ideologi dan politik di kompetisi sepak bola ini?Â
Kemungkinan ada dua pihak yang berpotensi. Pertama adalah dari federasi sepak bola-nya sendiri-yang mana tidak dapat disalahkan atas misi mulia mereka; dan kemungkinan kedua adalah media.
Gareth Southgate memberikan pendapat yang tepat setelah mendapat desakkan dari media yang mengatakan bahwa timnas harus memberikan pengaruh lebih jauh lagi daripada sekedar melakukan kampanye 'OneLove'. Pelatih Timnas Inggris itu pun merespon dengan tenang, "ada batasan atas apa yang bisa kita pengaruhi."
Sementara, pelatih Liverpool, Jürgen Klopp memberikan respon yang cukup menampar. Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Klopp secara tegas menyentil media yang kerap kali bersembunyi dibalik penyataan pemain dan pelatih untuk bersuara melawan isu ketidakadilan yang terjadi di Qatar.
"Saya akan melihatnya dari sudut pandang sepak bola tapi saya tidak suka bahwa pemain sekarang harus mengirim pesan. Kalian semua adalah jurnalis. Anda seharusnya mengirim pesan tetapi Anda tidak menulis artikel paling kritis tentang keadaan (di Qatar) yang jelas. Di sana kita salah." ungkap pelatih asal Jerman tersebut.
Klopp tidak setuju bahwa kini para pemain harus memakai ban lengan, kalau tidak maka pemain itu dianggap tidak berada di pihak mereka. Klopp pun bersikeras bahwa pesepakbola harus bertanding di dalam sebuah turnamen dan melakukan yang terbaik untuk negaranya; dan ia juga menilai para pemain tidak ada hubungannya dengan situasi yang terjadi di Qatar.
Pesepak Bola Harus Menunaikan Tugas Utamanya
Pendapat Klopp seharusnya menyadarkan berbagai pihak yang terlibat dalam sepak bola, baik itu pemain, pelatih, federasi, fans, hingga media, bahwa sepak bola bukanlah ranah politik. Sejatinya, tugas pesepak bola hanya satu, yaitu bermain bola. Hal-hal yang tidak berhubungan dengan permainan di lapangan sudah sewajarnya di luar tanggung jawab mereka.