Cardiac output (CO) merupakan volum darah yang dipompa oleh setiap ventrikel per menit, dituliskan dalam liter permenit.
CO = HR x SV (Cardiac Output = Heart Rate x Stroek Volume)
Dimana SV merupakan volume darah yang dipompa setiap ventrikel pada setiap kontraksi. SV dipengaruhi oleh : Mekanisme Frank-starling, Perangsangan nervus simpatis, dan After load. Maka pada kondisi istirahat, sifat saraf parasimpatis lebih dominan dibandingkan simpatis yang menyebabkan saat beristirahat jantung normal akan berdetak 70 kali per menit.
Pernahkah kalian mendengar istilah Heart Rate ?
- Heart rate adalah Jumlah detak jantung per satuan waktu (Beats per menit / Bpm)
- Heart Rate dipengaruhi oleh perangsangan nervus parasimpatis (nervus vagus) untuk menurunkan detak jantung, dan nervus simpatis untuk meningkatkan detak jantung
Dari data-data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya "TIDAK SEMUA ORANG MEMILIKI POTENSI SEBAGAI PELARI MARATON".Lalu mengapa tidak semua orang bisa menjadi pelari maraton? akan dibahas dibawah ini :
1. Gen
Mengutip dari tempo, menyatakan :
"Sebuah studi menemukan bahwa beberapa jenis gen menentukan penampilan atlet saat berlaga di gelanggang. "Genetika berpengaruh pada performa atlet," ujar Stephen Roth, ahli genetika dari University of Maryland di Baltimore, Amerika Serikat.
Pernyataan Roth didukung penelitian hereditas terhadap kembar identik ataupun non-identik. Dua anak kembar diberi perlakuan berbeda untuk menggenjot kemampuan fisik mereka, yakni dengan latihan atau tanpa latihan. Hasilnya, 80 persen kemampuan fisik ditentukan oleh gen, bukan latihan.
Peneliti lalu mencari gen mana yang berperan besar dalam setiap kemenangan atlet. Beberapa kandidat gen mulai ditemukan.
Kandidat pertama merupakan gen yang mengendalikan enzim pengubah angiotensin yang membantu otot jantung menyerap oksigen lebih banyak. Gen ini memiliki dua varian yang bergantung pada kebutuhan atlet, yaitu daya tahan pada maraton atau ledakan daya pada renang jarak pendek.