Mohon tunggu...
Vincent WS
Vincent WS Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel prokariotik lebih mudah mempertahankan eksitensinya dari kepunahan dibandingkan sel eukariotik

23 Agustus 2017   21:28 Diperbarui: 23 Agustus 2017   21:31 4495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4.Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan. Fungsinya sebagai pengahasil energy.

5.Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein.

6.DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.

7. RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai pesanan DNA.

2.Sel Eukariotik

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut : Nukleus,Nukleolus,Membran Plasma,Sitoplasma,Ribosom,Retikulum Endoplasma,Badan Golgi,Peroksisom,Glioksisom,Mitokondria,Plastida,Vakuola,Sentrosom,Sentriol,Sitoskeleton, dan Dinding Sel.

Pada paragraf ini, saya ingin mulai membahas pendapat saya yang mengatakan bahwa saya setuju terhadap pernyataan “Sel Prokariotik lebih mudah bertahan daripada Sel Eukariotik”. Kita tahu bahwa ukuran sel prokariotik adalah  0.2-2.0µm, sedangkan ukuran sel eukariotik adalah 10-100µm. Menurut saya, sel prokariotik yang lebih kecil merupakan sel yang lebih sederhana karena sel tersebut dapat dipastikan sebagai sel uniseluler ,yang artinya bahwa struktur sel tersebut tunggal dan berdiri sendiri tanpa berkoloni dengan sel lainnya. Sedangkan sel eukariotik yang berukuran lebih besar merupakan sel yang lebih kompleks karena sel tersebut dapat sebagai sel uniseluler dan sel multiseluler (sel yang berkoloni dengan sel sederhana lainnya untuk bersimbiosis membentuk organisme yang lebih kompleks) . Menurut saya semakin kecil dan sederhana struktur sel tersebut maka semakin mudah ia bertahan dalam kondisi apapun dan tahan terhadap seleksi alam. Sel prokariotik juga dapat bermutasi untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru layaknya virus yang berevolusi untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu ukuran sel yang kecil dan sederhana memudahkan sel untuk berkembang dan berevolusi dalam perubahan perilaku adaptasinya terhadap lingkungan.

Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik yang paling mencolok adalah ada tidaknya membran inti sel. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sel sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti sel. Menurut saya, membran inti sel merupakan membran ganda (fosfolipid bilayer) yang memiliki 2 lapis untuk memisahkan nukleus dan sitoplasma serta membran inti sel memiliki DNA dan RNA sendiri sehingga dapat bersimbiosis dengan ribosom untuk sintesis protein. Sel prokariotik hanya memiliki membran tunggal yaitu membran plasma yang berfungsi untuk membatasi nukleus dengan sitoplasma. Dengan tidak adanya membran inti sel, sel prokariotik mampu memutasi organel didalamnya agar tahan terhadap lingkungan baru. Sedangkan sel eukariotik yang memiliki membran inti sel, organel didalamnya akan kesulitan beradaptasi karena lapisan ganda membran didalamnya terlalu tebal dan rapat. Membran inti sel sangat sukar dilalui oleh RNA yang diberikan oleh nukleus terhadap organel-organel diluar. Kode RNA yang ingin dipecahkan oleh ribosom di dalam membran inti sel tidak tercapai sehingga perintah yang diberi nukleus tidak tersampaikan kepada organel-organel yang terdapat di luar membran inti dan juga rangsangan yang diterima dari luar sel sukar tersalurkan karena adanya membran ganda ini sehingga nukleus akan telat dalam menerima rangsangan dari kondisi diluar sel. Tidak bagi sel prokariotik yang tidak memiliki membran inti sel karena rangsangan dari luar sel langsung tersalur dengan cepat dan dapat memberi sinyal terhadap organel-organel sel diluar membran plasma yang dimilikinya sehingga fungsi organel tersebut langsung menyesuaikan apa yang dibutuhkan sel untuk beradaptasi dengan lingkungan di luar sel tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki membran inti sel atau membran ganda, nukleus akan kesulitan menerima rangsang dari luar sel sehingga nukleus tidak dapat sigap menyalurkan kode RNA yang dibuatnya untuk beradaptasi.

Lalu ,saya akan membahas perihal dinding sel yang dimiliki sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik memiliki dinding sel berupa peptidoglikan yang tersusun dari protein yang berupa peptin dan gula. Sedangkan pada sel eukariotik memiliki dinding sel berupa kitin,selulosa, dan lignin. Alasan utama saya mengapa sel prokariotik lebih mudah bertahan daripada sel eukariotik adalah dinding sel yang dimiliki oleh sel prokariotik adalah peptidoglikan. Archaebacteria merupakan sel prokariotik yang memiliki dinding pseudopeptidoglikan (sama seperti peptidoglikan hanya ada tambahan lipid) tahan terhadap suhu yang ekstrim, daerah yang memiliki kadar gas metana yang tinggi,dan daerah yang memiliki kadar garam tinggi, contoh : Methanococcus janascii (Penghasil gas metana pada rawa) dan Deinococcus radiodurans (Tahan terhadap radiasi yang tinggi). Sedangkan jika kita bandingkan dengan sel eukariotik seperti manusia, hewan, tumbuhan, protista, fungi, dan lain-lain, pasti kita akan mati karena tidak tahan terhadap ekosistem ekstrim tersebut. Lalu Eubacteria yang merupakan sel prokariotik juga dapat hidup di mana saja (kosmopolitan) karena dinding sel berupa peptidoglikan melindungi bentuk sel sehingga organel-organel sel yang didalamnya dapat bermetabolisme dengan baik. Bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang kurang mendapatkan asupan oksigen, contoh : Escherichia coli (yang hidup dalam usus besar manusia). Maka dapat disimpulkan bahwa Archaebacteria dan Eubacteria yang merupakan sel prokariotik memiliki dinding sel yang kuat terhadap zat kimia maupun fisik daripada sel eukariotik yang lemah akan keduanya.

Saya juga akan menyinggung sedikit tentang gram positif dan gram negatif. Gram-positif merupakan bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu dalam proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau juga merah muda. Perbedaan antara keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan bisa dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang pada umum pada manusia) hanya memiliki membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun dari peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Bakteri gram-negatif merupakan bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah jika diamati dengan mikroskop. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda yang mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini sendiri memiliki dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya. Dapat kita simpulkan bahwa bakteri gram positif adalah bakteri yang memiliki peptidoglikan yang tebal sehingga warna kristal violet dapat terlihat sangat jelas dan juga dengan peptidoglikan yang tebal ini bakteri gram positif tahan terhadap fisik seperti serangan dari organisme lainnya. Walaupun lemah terhadap zat kimia, bakteri ini tetap memiliki keunggulan daripada sel eukariotik. Sel eukariotik tidak tahan terhadap kondisi fisik berbau suhu dan juga tidak terhadap dengan bahan kimia karena organel yang dimiliki sel eukarotik tidak mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan organel tersebut tidak memilliki fungsi atau kemampuan untuk memanfaatkan suhu dan zat kimia untuk kehidupan sel eukariotik itu sendiri. Gram negatif sangat tahan terhadap zat kimia karena kemampuan organel ini sehingga sel bakteri gram negatif dominan parasit terhadap sel eukariotik. Dengan kemampuan tahan terhadap zat kimia maka organel yang dimilikinya memiliki kemampuan untuk memanfaatkan zat kimia sebagai sarana kehidupannya.

Dari hasil pendapat saya diatas, ditemukan beberapa alasan kuat mengapa saya setuju terhadap pernyataan “Sel Prokariotik lebih mudah bertahan daripada Sel Eukariotik”, yaitu :

  • Semakin kecil dan sederhana sel tersebut, maka semakin mudah dalam beradaptasi terhadap kondisi lingkungan diluar yang dibuktikan dengan ukuran sel prokariotik yang ukurannya berkali-kali lipat lebih kecil dibanding ukuran sel eukariotik.
  • Tidak adanya membran inti, tidak akan membuat sel prokariotik tidak dapat bertahan dari lingkungannya melainkan dengan adanya membran inti pada sel eukariotik akan membuat suatu penghalang rangsangan dan sinyal yang akan diterima dan dikirim oleh nukleus. Dan juga membran inti sel tidak berfungsi sebagai pelindung utama
  • Dinding sel prokariotik yang berfungsi sebagai pelindung utama sel berupa peptidoglikan akan dapat melindungi organel didalamnya sehingga organel didalamnya dapat mengubah fungsinya untuk mempertahankan kehidupannya. Sedangkan Dinding sel eukariotik yang berupa selulosa, lignin, dan kitin, tidak akan sanggup melindungi organelnya yang akan mengubah fungsinya.
  • Bakteri gram negatif dan positif termasuk dalam golongan eubacteria dan archaebakteria secara keseluruhan merupakan sel prokariotik. Bakteri gram positif memiliki peptidoglikan yang tebal sehingga tahan terhadap fisik walaupun lemah terhadap kimia. Sedangkan bakteri gram negatif sebaliknya. Namun tetap saja bakteri gram negatif dan positif lebih mudah bertahan daripada sel eukariotik yang sangat rapuh terhadap kondisi fisik dan kimia di lingkungan luar sel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun