[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Kita pasti sudah mengetahui bagaimana kondisi jalan di Jakarta. Polusi udara yang membuat udara di Jakarta kotor, ditambah oleh kemacetan luar biasa yang dibuat oleh pengendara motor maupun pengendara mobil. Hal ini merupakan kebiasaan dari kota Jakarta. Ditambah, kendaraan umum yang membuat keadaan ini menjadi lebih parah. Dikarenakan polusi yang bertambah parah, membuat kita mau tidak mau harus menghirup polusi tersebut. Tidak juga, pengguna sepeda yang mengendarai kendaraannya. Pengguna sepeda harus menghirup polusi yang tidak dibuatnya. Walaupun, sudah memakai masker tetap saja pengguna sepeda tetap menghirup udara yang kotor tersebut.
Sepeda merupakan kendaraan roda dua yang harus dikayuh oleh kaki kita sendiri. Kendaraan ini sebenarnya cukup populer di zaman 90-an. Namun, dikarenakan kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia. Maka sepeda hanya dipakai untuk sekedar hobi saja. Walaupun, banyak masyarakat Jakarta yang sudah memakai kendaraan pribadi seperti sepeda motor ataupun mobil. Masih terdapat masyarakat yang memakai sepeda sebagai kendaraan pribadi. Seperti saya, saya merupakan pengguna sepeda dari tahun lalu.
Namun, setiap kali saya keluar memakai sepeda untuk bepergian, saya merasa takut. Karena jalanan di Jakarta, sangat berbahaya. Saya sudah merasakan susah dan kejamnya jalan di Jakarta.
Saya mempunyai banyak pengalaman di jalan Jakarta, terutama di jalan Gunung Sahari menuju Kemayoran maupun sebaliknya. Seperti, hampir di tabrak oleh mobil ataupun pengendara motor. Saat saya melakukan foto di lapangan, saya melihat seorang kakek yang sudah renta mengayuh sepedanya. Namun, saat kakek renta itu mengayuh, dia di klakson dan hampir disenggol atau di serempet oleh pengendara motor.
Saya merasa kasihan kepada semua pengendara sepeda. Hanya pada hari tertentu sepeda memiliki hak untuk mengendarai sepedanya, seperti car free day, ada marathon sepeda atau lomba sepeda. Selain hari itu, hanya sedikit masyarakat yang memakai sepeda. Seharusnya, pemerintah menyediakan suatu jalur seperti busway. Namun, jalur ini hanya dipakai oleh seorang pengendara sepeda. Dan ada peraturan yang membuat jalur itu menjadi jalur untuk sepeda saja. Saya hanya pernah lihat jalur ini di daerah BSD.
Di luar daerah tersebut, tidak ada jalur sepeda yang terlihat. Seorang pengguna sepeda membawa nyawa sebagai taruhannya saat berada di jalan yang kejam ini. Selain itu, jalur tersebut diberi alat, agar pengendara mobil maupun motor tidak menggangu jalur tersebut. Ini merupakan salah satu contoh yang penting untuk pemerintahan kota Jakarta agar Jakarta menjadi kota tertib dan bebas dari kemacetan.
Semoga pemerintah daerah dapat membuat jalur sepeda ini. Agar pengguna sepeda tidak mengalami ketakutan akan berada di jalan di Jakarta. Kita tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di jalan. Entah akan ada kecelakaan atau kasus tabrak lari. Lebih baik kita mencegah daripada kita terlambat. Selain itu, saya juga berharap kepada para pengguna kendaraan pribadi, mobil atau motor ataupun kendaraan umum.
Agar tidak mengklakson ataupun berusaha untuk menyenggol seorang pengguna sepeda. Pengguna sepeda juga mengetahui bahwa jalan di Jakarta penuh dengan ancaman ataupun maut. Saya juga berharap gubernur lebih sering terlibat dalam lapangan atau turun langsung ke jalanan, agar dapat mengetahui bagaimana kejamnya jalannya di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H