Terdapat berbagai rangkaian acara Go Green Camp MSF, salah satunya adalah menanam bibit mangrove. Lokasi penanaman berada di Pantai Maranata Tegalombo. Â Untuk mencapai lokasi tersebut, peserta harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dari lokasi camping di Gereja St. Theresia Tayu, peserta menempuh perjalanan dengan truk selama kurang lebih 1 jam. Setelah itu peserta masih harus berjalan kaki menuju Pantai Maranata Tegalombo sejauh kurang lebih 2 kilometer.
Tak kurang dari 3000 bibit mangrove ditanam oleh peserta dan panitia Go Green Camp MSF di Pantai Maranata Tegalombo. Penanaman dimulai dengan membuat lubang di bibir pantai dengan menggunakan kayu/bambu yang cukup besar. Dibutuhkan tenaga yang kuat untuk membuat lubang-lubang tersebut karena ada beberapa bagian dari tanah yang cukup keras.
 Setelah itu barulah bibit mangrove ditanam kemudian diberi penyangga berupa bambu kecil dan diikat menggunakan tali rafia. Meskipun panas terik matahari begitu menyengat, namun peserta tetap bersemangat untuk melakukan penanaman mangrove. Baca juga, Dialog Lintas Iman: Pandangan Islam dan Gereja tentang Alam.
Perspektif ekologis yang tepat harus dimiliki rekan-rekan muda sejak dini. Sebab Alam semesta yang Tuhan titipkan ini bukanlah obyek untuk ditaklukkan dan dikuasai secara sembarangan melainkan sebuah "rumah" yang harus dirawat dan dikelola secara bijak. "Diharapkan bibit mangrove ini kelak tumbuh dan mampu melindungi wilayah pantai dan tambak dari bahaya abrasi yang terus terjadi," kata Romo yang saat ini berkarya di Paroki St. Paulus Miki Salatiga.
Go Green Camp MSF merupakan acara yang dimotori oleh Tim Kerasulan Misi MSF Propinsi Jawa bekerja sama dengan Kerabat Muda MSF dan Paroki Pati khususnya umat di wilayah Gereja St. Theresia Tayu. Pada tahun sebelumnya telah dilaksanakan Live In Go Green di Desa Wates, Paroki Parakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H