Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - A person who loves to write and inspire others

I love to live a life that full with logic. I love to write for inspiring you and helps you escape this mystical night ride

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru Membully Murid, Kok Bisa?

2 Juli 2023   02:15 Diperbarui: 2 Juli 2023   04:49 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ketika terjadi ketidakberaturan dalam tatanan yang ada, maka kaum-kaum yang "lebih senior" akan terusik. Maka apa yang akan dilakukan? Menindas kaum-kaum yang lebih "junior". Bisa guru yang di bawahnya atau yang paling buruk ya para peserta didik. 

Kultur feodal seperti ini pun membuat guru-guru merasa "insecure" dengan murid-murid yang tidak biasa. Keteraturan ala mereka, seakan-akan terusik. Maka apa ujung-ujungnya? Ya guru-guru akan berusaha untuk membunuh karakter muridnya dengan membully. Mungkin tidak secara verbal atau fisik, tetapi dari secara perlakuan pun terkadang ada pembedaan. 

Epilog

Dan sepertinya kultur seperti ini akan sulit untuk diubah sampai setidaknya gaji guru cukup tinggi. Sehingga menarik minat mereka yang memiliki pemikiran yang lurus untuk masuk dalam dunia kependidikan. 

Karena salah satu yang menyebabkan adanya penyebab-penyebab di atas juga bisa kita tarik ke dalam faktor ekonomi. Kesenjangan antara guru dan murid akan membangun terjadinya kecemburuan sosial dan perasaan tak dihargai. Hal ini bisa tercermin dari semisal SPP yang tinggi tetapi gaji guru yang rendah. 

Kalau kesejahteraan guru tidak terjamin, bagaimana mungkin mereka akan "passionate" mengajar? Bagaimana mungkin pula mereka berusaha untuk belajar dan membangun pendidikan para peserta didiknya dengan sepenuh hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun