Mohon tunggu...
Vincent Setiawan
Vincent Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - A person who loves to write and inspire others

I love to live a life that full with logic. I love to write for inspiring you and helps you escape this mystical night ride

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kisah Manusia Menemukan Duo Plin-Plan Sejagat

18 Maret 2023   21:21 Diperbarui: 18 Maret 2023   21:25 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu kala, ketika pemahaman manusia akan dunia fisika masih sangat minim, para ilmuwan berdebat dengan hebatnya mengenai cahaya. Newton, sang Bapak Fisika Klasik, menyatakan bahwa cahaya adalah partikel. Hal ini ia ajukan dengan bukti cahaya yang dapat menyebar dalam garis lurus, sesuatu yang dianggap tidak dapat dilakukan bila cahaya adalah gelombang. Di sisi lain, mayoritas ilmuwan kala itu berpendapat bahwa cahaya adalah sebuah bentuk gelombang, yang dibuktikan dengan percobaan celah ganda oleh Thomas Young pada tahun 1801 [1]. 

Perdebatan ini pada akhirnya berujung pada kemenangan sementara bahwa cahaya adalah sebuah bentuk gelombang. Hal-hal seperti percobaan Maxwell yang membuktikan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik pun semakin memperkuat kemenangan cahaya sebagai gelombang. Namun, jauh beberapa tahun ke depan, ada seorang lelaki yang akan menggoncangkan dunia. 

Kedatangan Einstein

Source Image : https://cdn.history.com/
Source Image : https://cdn.history.com/

Setelah beberapa puluh tahun hidup dalam kedamaian, dunia fisika kembali digemparkan dengan kedatangan seorang "game-changer", ia adalah Einstein. Jika banyak orang berpikir Einstein mendapatkan hadiah Nobel karena kontribusinya dalam mengembangkan rumus legendaris E = mc^2, maka banyak orang pula yang telah tertipu oleh miskonsepsi. Karena sebenarnya Einstein memenangkan hadiah Nobel karena kontribusinya "mengacaukan" dunia fisika dengan mengemukakan ide tentang dualitas gelombang-partikel lewat efek fotolistrik. 

Menurut percobaan Einstein, walaupun cahaya adalah sebuah gelombang, terdapat paket energi yang bersifat selayaknya partikel. Partikel-partikel cahaya yang mengandung gelombang ini kelak akan disebut sebagai Foton. Penelitian Einstein ini sebenarnya bukan tanpa dasar. Einstein melihat bahwasannya cahaya dalam tingkat gelombang tertentu dapat "menabrak" partikel terutama pada logam dan membuat logam tersebut meradiasikan energi. 

Kejadian tabrak menabrak inilah yang membuat Einstein jadi berpikir, 

Lah kalo nabrak mah berarti dia sama aja atuh ya sama partikel... eh tapi kan dia gelombang... OH ANJAY! Jangan-jangan cahaya ini gelombang iya, partikel juga iya!

Dan karena penelitian dan kedatangan Einstein inilah, maka sejak saat itu penelitian mengenai dualitas partikel-gelombang pada cahaya pun berkembang pesat, memicu perkembangan penelitian di dalam dunia mekanika kuantum. Ironisnya, salah satu Bapak Mekanika Kuantum ini, sebenarnya tidaklah setuju dengan konsep dan teori-teori dalam mekanika kuantum itu sendiri. Bahkan, Einstein pernah mengatakan sebuah anekdot yang berkata "Tuhan tidak bermain dadu", sebagai salah satu bentuk ekspresi ketidaksetujuannya terhadap teori-teori yang dianggapnya "cacat" dalam mekanika kuantum. 

De Broglie Penasaran

Source : https://media.sciencephoto.com/
Source : https://media.sciencephoto.com/

Belasan tahun telah berlalu sejak Einstein pertama kali mengemukakan mengenai efek fotolistriknya yang terkemuka, seorang ilmuwan yang bernama Louis de Broglie pun penasaran. Kira-kira beginilah yang ada dalam isi kepala de Broglie kala itu,

Kalau cahaya yang gw tahu adalah sebuah gelombang bisa jadi partikel, kalau sebaliknya mungkin gak ya?

Bukan ilmuwan namanya, kalau cuma sekedar penasaran. Dari rasa penasaran de Broglie akan "efek sebaliknya" dari efek fotolistrik Einstein, ia pun melakukan eksperimen dengan benda yang sejak lama diketahui oleh para ilmuwan sebagai partikel, Elektron. Cara penelitian de Broglie sebenarnya sangatlah sederhana. Menurutnya, jikalau benar cahaya yang merupakan gelombang diketahui sebagai partikel dengan percobaan "menabrakan" cahaya ke sebuah benda, maka untuk membuktikan sebaliknya, ya tinggal dibalik saja. Kita harus menggunakan cara yang sama kepada elektron dengan cara yang memberikan kita petunjuk bahwa cahaya adalah sebuah gelombang, yaitu percobaan celah ganda Thomas Young. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun