Bukankah orang yang kuat adalah orang yang berani melakukan perubahan dan menanggung tanggung jawab atas perubahan tersebut?
Solusi Lain
Daripada melanggengkan senioritas, ada banyak cara untuk mengentaskannya. Lakukan pelatihan keterampilan dasar, apalagi untuk anak teknik. Ingat, anda akan bekerja di ranah yang memerlukan kolaborasi loh, bukan kekerasan! Kekerasan di tempat kerja bisa menjadi sangat serius jika dibawa ke jalur hukum. Bagaimana kalian bisa menciptakan tempat kerja yang baik kalau dari bangku kuliah saja malah akrabnya dengan kekerasan?!
Pelatihan keterampilan dasar ini bisa diadakan oleh himpunan ataupun oleh pihak program studi. Ajarkan mereka hal-hal fundamental dalam bidang yang sekarang mereka pelajari di perkuliahan. Tunjukkan rasa bahwa kalian care terhadap mereka, sehingga rasa respect bisa ditumbuhkan secara utuh.Â
Selain pelatihan, apa lagi yang bisa dilakukan? Dialog.Â
Ajak adik-adik maba kalian untuk duduk melingkar dengan kalian. Sediakan kopi dan sediakan gorengan. Sharinglah sebaik mungkin, berikan kesan pesan terbaik kalian terkait himpunan, organisasi eksternal yang terhubung dengan himpunan, jurusan, atau apapun itu. Buat mereka juga mau bercerita, buat mereka mau terbuka dengan kalian. Berkenalanlah dengan pribadi mereka sebagai kawan, sebagai rekan sejawat.Â
Jika fakultas atau jurusan kalian ada yel-yel, ada tradisi yang biasa dilakukan, beritahukanlah mereka. Ajak mereka untuk menghapalkan dan melakukan hal-hal tersebut secara baik-baik. Buat mereka enjoy dengan tradisi-tradisi dan yel-yel kalian. Buat mereka bangga kalau mereka memiliki kakak-kakak yang secara suportif berada di belakang mereka. Tidak usah dipaksa pun, kalau orang sudah bangga, mereka akan dengan bangga pula melakukan hal-hal tersebut.Â
Epilog
Dan selain solusi-solusi di atas, masih banyak jalan lain. Alih-alih membangun kemah yang penuh dengan senioritas dan kekerasan, cobalah ajak mereka bersama-sama enjoy menjajaki alam. Tidak perlu dikeraskan, tetapi disupport dan didukung. Tidak perlu jauh-jauh atau yang medannya ekstrim, bisa pergi ke pantai atau bukit terdekat dengan kampus.Â
Ah, nanti adik-adik mabanya besar kepala....
Besar kepala terjadi karena tiadanya respect. Jikalau rasa respect yang terbentuk malah sebuah respect yang semu, apakah itu bukan hal yang lebih busuk lagi? Lebih baik diajak mereka bersosialisasi bersama, bangunlah tim yang solid di atas fondasi yang solid pula. Bukan di atas sebuah fondasi semu yang dibangun oleh ketakutan.Â
Ingat, tidak pernah ada diktator yang tidak pernah runtuh....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H