Belum lagi, di negara mayoritas muslim, Amerika memang sudah memiliki citra yang buruk sejak "perang terhadap terorisme" dan Perang Irak berkumandang. Akan menjadi bencana, jikalau isu arogansi Amerika digoreng dan negara-negara mayoritas Islam berdiri melawan Amerika.Â
EPILOG
Posisi Amerika yang memilih netral sebenarnya dapat kita pahami. Amerika sedang mencari jarak aman agar kepentingan dalam negerinya tidak terganggu. Ia juga menghindari terjadinya konflik yang memiliki skala lebih besar lagi. Karena jikalau itu memang terjadi, Amerika mau tidak mau harus turun dalam perang terbuka dan itu akan melukai serta memporakporandakan keadaan ekonomi negaranya.Â
Apalagi kalau kita lihat, kekuatan ekonomi Amerika sudah mulai sedikit demi sedikit digerus oleh China lewat proyek OBOR. Bahkan, sudah banyak negara-negara di Afrika yang sekarang "berpihak" pada China. Hal ini tentu harus selalu diwaspadai oleh Amerika, mengingat China bisa saja sewaktu-waktu menggeser dirinya sebagai negara Adidaya dan "polisi dunia".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H