Pernahkah anda berpikir betapa berhubungannya matematika dengan kehidupan kita? Pasti tidak pernah terpikirkan bukan?
Ya sebenarnya hidup ini sangatlah berhubungan dengan matematika. Seperti yang telah diberikan di atas, kita akan berbicara soal asimptot suatu fungsi. Apakah sebenarnya asimptot ini? Lalu apa hubungannya dengan kehidupan kita?
Oke, sebelum lanjut, kita akan membahas soal asimptot ini lebih dulu. Asimptot adalah suatu nilai di dalam suatu fungsi, di mana kita tidak akan pernah bisa mencapai nilai tersebut tetapi hanya bisa mendekati nilai tersebut. Hidup kita seringkali seperti asimptot ini bukan?Â
Akan tetapi, di dalam matematika, asimptot ini memiliki 3 jenis. Ada yg bersifat vertikal (ke atas), bersifat horizontal (ke samping), dan bersifat slant atau miring.Â
Sehingga, ada 3 kemungkinan, yaitu kita tidak bisa mendekati sesuatu yang sifatnya mencapai infinity ke atas ataupun ke bawah, serta kita tidak bisa mencapai suatu nilai yang sifatnya ideal ke samping ataupun miring.Â
Lalu apa hubungannya jenis-jenis asimptot ini dengan kehidupan kita?Â
Kita seharusnya sudah tahu, bahwa kita sebagaai manusia memang bisa mencapai kesucian. Manusia-manusia dari zaman Sumeria Kuno hingga sekarang ini memiliki beberapa figur-figur suci. Namun, tidak ada satupun figur-figur suci tersebut yang benar-benar bisa mencapai "Kesucian Tuhan".Â
Entah Tuhan ada atau tidak, berwujud atau tidak, memiliki kepribadian atau tidak, sampai saat ini tidak ada yang bisa mencapai hal tersebut. Begitupun dengan orang-orang yang ingin menjadi jahat. Tidak ada orang-orang jahat, yang jahatnya melebihi sesuatu yang kita anggap sebagai "Neraka". Tidak pernah ada orang yang benar-benar mencapai infinity ke atas ataupun infinity ke bawah. Itulah kehidupan kita, sangat mirip dengan asimptot.
Di sisi lain, ada pula asimptot yang mengarah kepada sumbu horizontal. Hal ini menunjukkan bahwa sedekat apapun kita pada seseorang (yang setara dengan kita), kita tidak akan pernah bisa menyamainya atau mengerti dirinya seperti ia mengerti dirinya sendiri.Â
Sehingga, ketika mendekati seseorang dalam hubungan romantis ataupun dalam hubungan pertemanan, kita tetap saja tidak akan bisa mengenal dirinya seperti ia mengenal dirinya sendiri. Bahkan, suami istri pun belum tentu mengetahui pasangannya 100% seperti ia mengenal dirinya sendiri.