Oleh sebab itu, waktu belajar pun harus dipangkas untuk mengurangi adanya kontak dengan orang banyak. Namun ini akan menimbulkan masalah lanjutan. Jikalau memang waktu dipangkas, apakah alokasi hari akan bertambah?Â
Nah, ini adalah salah satu masalah yang menjadi kendala utama bagi kebanyakan institusi sekolah untuk menjalankan sekolah tatap muka. Karena, mau tidak mau, senang tidak senang, jikalau dengan kurikulum yang ada sekarang, waktu belajar yang panjang adalah satu-satunya jawaban.Â
Jikalaupun menggunakan kurikulum darurat Covid-19, maka materi yang diajarkan jauh lebih sedikit dan hal ini membuat pengajaran tatap muka terkesan tidak ada bedanya dengan pengajaran online. Hanya saja kita memindahkan tempatnya dari Hp masing-masing kembali ke ruang kelas yang disertai canda tawa.
Pada akhirnya, ini hanyalah pertimbangan bagi para pemangku kebijakan yang ada. Alangkah baik jikalau beberapa hal ini dikaji ulang kembali. Karena sesungguhnya, mengembalikan sekolah tatap muka sama saja seperti saat kita memindahkan sekolah ke dunia digital.Â
Kita membutuhkan adaptasi serta penyesuaian-penyesuaian sebelum sekolah yang kita kenal bisa kembali normal seperti sedia kala.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI