Hal ini tentunya membutuhkan adaptasi untuk dilakukan kembali. Bagi yang sudah mengenyam pendidikan tatap muka mungkin oke-oke saja. Tetapi, anak-anak di level TK hingga SD mungkin butuh adaptasi ekstra.Â
Begitupun dengan level SMP-Kuliah, pasti butuh adaptasi kembali. Mulai dari suasana kelas, cara bersosialisasi, hingga cara menyerap pelajaran harus disesuaikan kembali.
2. Kesiapan Fasilitas Penunjang Protokol Kesehatan dan Metode Pengajaran
Kenormalan baru tanpa adanya persiapan protokol kesehatan adalah suatu keniscayaan. Akan tetapi, meskipun sekolah-sekolah yang ada di Indonesia telah mempersiapkan  kenormalan baru dengan menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang protokol kesehatan, tanpa adanya kesiapan dari sekolah itu sendiri, maka tidak akan jadi apa-apa.Â
Sebagai contoh, anggaplah sekolah telah menyediakan fasilitas untuk menunjang protokol kesehatan, tetapi di sisi lain metode pengajaran mengharuskan murid untuk berdekatan atau belajar secara berdampingan. Bukan tidak mungkin, hal tersebut akan menjadi media penularan yang baru.
Akan tetapi, di sisi lain, penyesuaian metode pengajaran akan membutuhkan adaptasi kembali (seperti poin 1). Hal ini pada akhirnya akan menjadi suatu PR lagi bagi pemangku kebijakan yang ada.Â
Apakah dengan membuka sekolah tatap muka artinya akan terjadi perubahan kurikulum? Jikalau iya, maka metode pengajaran di level guru pun akan berubah dan kemungkinan besar akan benar-benar membutuhkan adaptasi lebih.Â
Sehingga, kesiapan fasilitas beserta metode pengajarannya harus benar-benar diperhatikan sebelum masuk ke dalam sekolah tatap muka. Karena percuma saja, kalau memang ada fasilitas tetapi pengajaran malah menjadi media penularan itu sendiri.
3. Waktu Belajar
Pada sekolah tatap muka sebelum adanya Covid-19, sekolah tatap muka bisa berlangsung selama kurang lebih 8 jam. Mulai dari jam 7 pagi hingga jam 3 sore (ah, saya jadi merindukan saat-saat itu).
 Akan tetapi, hal ini tentu saja menimbulkan kelelahan dan menimbulkan kontak dengan banyak orang saat di sekolah. Entah itu dari pihak dalam sekolah, maupun dari pihak luar sekolah, dapat terjadi kontak yang lebih besar jikalau waktu bertemu jauh lebih panjang.Â