Manusia dapat bergerak dengan bebas karena ada tulang dan otot yang berperan dalam bergerak. Tanpa adanya tulang yang membentuk rangka, tubuh tidak akan mungkin bergerak, bahkan tak mampu untuk berdiri dengan tegak. Lah, tulang itu bisa hilang gak sih sebenarnya ? Â Mari kita bahas lebih lanjut.
Berawal dari teori revolusi oleh Charles Darwin (1809-1882), manusia pada saat ini merupakan hasil evolusi yang berasal dari mahluk hidup pada zaman dahulu. Evolusi tersebut tentunya memakan waktu yang tidak sebentar. Dan pada evolusi, terdapat perubahan-perubahan bentuk tubuh yang sangat signifikan.
Berarti terjadi degenerasi sel tulang. Degenerasi menurut KBBI adalah perubahan menjadi sesuatu yang rusak. Degenerasi sel tulang adalah penurunan fungsi atau kinerja tulang menuju ke arah 'rusak'. Lalu apa benar sebenarnya tulang yang tidak berguna akan rusak dan tidak digunakan lagi?
Menurut pendapat penulis sendiri, Sebagai contoh, jika kita melakukan adu kekuatan dengan lansia, maka sudah pasti bahwa kita yang menang, karena orang-orang lansia sudah kehilangan sebagian lebih kekuatannya. Mungkin juga karena orang-orang yang sudah tua jarang untuk bergerak sehingga terasa sangat malas dan tidak cukup energy untuk melakukan suatu kegiatan.
Jadi, tulang yang tak terpakai mampu ber-degenerasi menjadi tulang yang lemah. Tulang yang lemah akan menghilang dan rusak. Jadi tulang mampu ber-degenerasi apabila tulang tidak digunakan.
Pertanyaannya sekarang, ada gak tulang yang tidak terpakai ?. Menurut penulis sendiri tidak ada. Dari ujung kepala sampai ujung kaki semua tulang berfungsi. Seminimal mungkin sebagai penyangga tubuh atau pelindung organ-organ yang vital dalam tubuh. Tetapi bila ada tulang yang tidak terpakai,
Selain seleksi alam , menurut opini penulis, jika tulang tidak berkerja atau tidak memiliki fungsi sama sekali, maka dia tidak akan membutuhkan energy, karena dia tidak berguna dan berfungsi. Kalau tidak berfungsi, maka lama kelamaan bagian tulang itu tidak akan diberi pasokan energy dan oksigen lagi oleh tubuh. Karena dianggap tidak mengeluarkan energy sama sekali. Jika tulang tidak diberi pasokan energy, maka tidak mungkin dari sebuah tulang untuk bertahan hidup. Jika tulang ini tidak bertahan hidup, maka tulang ini akan tertimbun oleh daging, atau dirusak, atau mungkin dimakan oleh bagian-bagian lainnya.
Menurut penulis sendiri, hal ini dikarenakan karena semakin tua usia manusia, maka kegiatan orang itu akan semakin berkurang. Karena kegiatannya berkurang, maka tulangnya sudah di-setel untuk tidak melakukan banyak gerakan. Dibalik semua itu, ada juga lansia yang berumur 80-an, mampu melakukan lari pagi sejauh 10 KM, karena kebiasaannya lari setiap pagi dan berolahraga. Karena tulangnya sudah di modifikasi untuk dapat berkerja keras, maka tulangnya akan tetap 'keras' sampai usia tua.
Perkiraan dari penulis, jika ada orang yang mengadakan suatu percobaan, dimana kegiatannya ada satu orang yang dibiarkan diam dan tidak bergerak selama bertahun-tahun lamanya, namun diberi makan dan minum serta oksigen, penulis sangat yakin bahwa, apabila keturunannya terus-menerus seperti itu, maka keturunan orang itu yang di masa depan tak akan mampu bergerak, dan sekalinya orang itu bergerak, maka tulang dari orang itu akan langsung hancur, karena tidak pernah digunakan untuk menopang tubuh, dan tulangnya sudah terlanjur melemah.