Pernahkah terpikir dalam benak kalian, bahwa sebenarnya sel tumbuhan atau sel hewankah yang berumur lebih tua. Sebenarnya jawabannya ada di dalam sel itu sendiri. Dan saya berpikir bahwa sel tumbuhan hidup lebih lama dari sel hewan.Â
Kok bisa???. Sebenarnya banyak sekali tumbuhan yang telah berumur ribuan tahun. Sebagai contohnya adalah Pinus longaeva yang telah berumur 5000 tahun. Dan juga tidak sedikit pohon-pohon yang diameter batangnya bisa melebihi 10 meter. Diameter yang sangat besar itu tentunya disesuaikan dengan umur dari tanaman tersebut. Mengapa?, karena hal ini dipengaruhi oleh lingkar tahun tumbuhan. Semakin tua tumbuhan itu, maka lingkar tahunnya semakin banyak, dan diameter pohon akan semakin panjang.
Pertama-tama, sel itu merupakan bagian terkecil dari segi struktural dan fungsional dalam sebuah benda mati ataupun mahluk hidup. Kumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama bersatu menjadi jaringan, kumpulan jaringan-jaringan itu disebut sebagai organ, kumpulan organ-organ disebut sebagai sistem organ, dan sekumpulan sistem organ akan membentuk organisme.
Penemuan sel tidak dapat dipisahkan dengan penemuan mikroskop. Berdasarkan sumber zona siswa.com, mikroskop ditemukan oleh A. Leeuwenhoek. Tidak lama kemudian, seorang ilmuan inggris pada pertengahan abad ke 18, Robert Hooke, menjadi orang pertama yang melihat rongga-rongga di sel gabus milik tumbuhan. Dia menamai ruang kecil ini Cella atau sel. Penemuan oleh Robert Hooke ini, memancing para ilmuan lain untuk mengamati sel ini.
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882), ikut tertarik dengan penemuan ini. Schleiden meneliti tumbuhan, sedangkan Schwaan meneliti hewan. Dan rupa-rupanya, mereka menemukan bahwa sel adalah struktur terkecil dari tumbuhan dan hewan. Maka, mereka menyimpulkan bahwa struktur terecil hewan dan tumbuhan adalah sel.
Robert Brown, pada tahun 1831, dia mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek, dan dia melihat ada benda kecil yang terapung di sel. 'itu' diberi nama inti sel ( Nukleus ). Dan setelah dianalisa lebih jauh, rupanya inti sel itu selalu ada di dalam sel hidup, karena dia bertugas utuk mengatur segala sesuatu yang terjadi di dalam sel. Tanpa 'itu', maka sel tidak akan hidup
Felix Durjadin dan Johannes Purkinye, pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye menemukan adanya  suatu cairan di dalam sel, dsn kemudian cairan terebut diberi nama protoplasma.
Max Schultze (1825-1874), Dia menegaskan bahwa protoplasma adalah keberadaan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan cairan tempat terjadinya proses kehidupan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli biologi tersebut, akhirnya mereka melahirkan beberapa teori teori sel antara lain:
- sel merupakan unit struktural makhluk hidup
- sel merupakan unit fungsional makhluk hidup
- sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup
- sel merupakan unit hereditas.
Daripada kita hanya terngiang-ngiang dengan sejarah masa lalu, mari kita masuk ke pembahasan tentang materi kita.