Pesona dan Misteri Gunung Andong
MAGELANG -- Gunung Andong yang terletak di Desa Ngablak dan Tlogorjo, Kecamatan Grabag, Jawa Tengah menjadi salah satu gunung favorit bagi para pendaki pemula karena medannya yang mudah di jangkau. Dengan mendaki gunung setinggi 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, para pendaki bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Prau, Ungaran, Telomoyo serta puncak Gunung Andong yang lain.Â
 Gunung Andong memiliki empat puncak, yaitu puncak makam, puncak andong, puncak jiwa, dan puncak alap-alap. Dibalik keindahan dan mudahnya jalur pendakian, Andong memiliki sejumlah misteri yang melekat. Banyak orang mengira bahwa asal usul nama Gunung Andong berasal dari bentuk puncaknya yang mirip seperti punuk sapi/punggung sapi, dan menurut mistis Andong berasal dari nama daun yang sering dipakai oleh warga setempat untuk ritual tradisi Jawa.
 Juga terdapat sebuah makam yang terdapat di dekat puncak Gunung Andong, yaitu makam keramat Ki Joko Pelik. Beliau memiliki nama asli yaitu Kiai Abdul Faqih yang merupakan penyebar agama islam di area tersebut. Ada larangan untuk memasang bendera maupun tenda disekitar makam tersebut.
 Hal lain yang menarik perhatian adalah jembatan setan, mengapa diberi nama jembatan setan karena jalur yang mengerikan dan selebar setengah meter saja. Bagi para pendaki jika tidak bisa menjaga keseimbangan bisa tertiup angin dan bisa saja jatuh ke jurang dan mitos nya banyak penunggu yang akan mengganggu para pendaki yang secara tidak sopan buang air besar maupun buang air kecil. Namun dibalik semua mitos nya terdapat kepuasan tersendiri ketika berada di jembatan setan ini.
 Dikutip dari beberapa sumber, Gunung Andong merupakan gunung  aktif yang tidak pernah menunjukan aktifitas dan ini menjadi hal unik karena gunung berbentuk perisai ini berbeda dengan beberapa gunung di Jawa Tengah yang kerap menunjukan aktifitas vulkanik nya. Andong juga tidak memiliki shelter seperti gunung lainnya karena rute pendakian yang dibilang cukup pendek dan hanya ada pos untuk istirahat sejenak saja. Namun jangan menganggap remeh jalur Andong, karena bagi pendaki yang baru pertama kali mendaki, jalur Andong cukup melelahkan dan memberikan pengalaman dan sensasi yang berbeda ketika naik gunung. Beberapa titik yang cukup curam juga merupakan tantangan yang diberikan Gunung Andong terlebih lagi saat musim penghujan.
Gunung Andong memiliki enam jalur pendakian, yaitu:
- Jalur pendakian via Dusun Sawit
- Jalur pendakian via Dusun Pendem
- Jalur pendakian via Dusun Gogik
- Jalur pendakian via Dusun Temu
- Jalur pendakian via Dusun Kudusan
- Jalur pendakian via Dusun Sekararum
Salah satu rute pendakian yang terkenal karena jalur nya paling nyaman untuk pendaki pemula adalah jalur pendakian via Dusun Sawit.
Titik start pendakian berada di basecamp Taruna Jayagiri, harga tiket masuk Rp.15,000 dan para pendaki harus berjalan melalui jalan beraspal menuju ke gapura pendakian. Setelah memasuki gapura, menuju pos 1 sudah dibentuk anak tangga untuk memudahkan pendakian. Jalur tidak begitu terjal dan terus menanjak hingga ke pos 1.Â
Pos 1 merupakan gubuk yang cocok digunakan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke pos 2, lokasi pos 2 yang tidak begitu jauh dari pos 1. Melewati pos 2 perjalanan mulai berkelok-kelok dengan pemandangan hutan pinus yang memanjakan mata, ditengah jalur akan melewati sumber air.
Setelah itu jalur mulai berkelok memutari belakang bukit sampai terlihat puncak makam. Terdapat tikungan pemisah antara puncak makam dan puncak jiwa. Puncak makam merupakan puncak pertama Gunung Andong yang merupakan makam Ki Joko Pekik, yaitu tokoh penyebar agama islam yang dihormati oleh penduduk setempat.Â
Puncak Jiwa merupakan camping ground luas yang bisa dimanfaatkan untuk mendirikan tenda atau untuk tempat beristirahat. Disini dapat terlihat jelas Gunung Merbabu, Slamet, Ungaran, Sindoro, Sumbing. Untuk menuju ke puncak alap-alap, pendaki harus melewati jembatan setan yang menjadi salah satu spot foto ketika ada kabut maka akan terlihat seperti jembatan di tengah awan.
 Gunung Andong tidak hanya menyajikan pemandangan sunrise dan sunset, melainkan menyajikan pemandangan kerlap kerlip lampu kota pada malam hari dan pada pagi hari para pendaki akan disambut oleh pemandangan kabut yang menyejukan.
 Andong sangat direkomendasikan untuk menjadi salah satu destinasi pendakian, dengan segala mitos dan fakta yang cukup banyak, Andong masih menjadi favorit para pendaki baik pendaki yang sudah berpengalaman atau pendaki pemula karena dengan jalur yang cukup pendek, Andong menyajikan pemandangan seolah kita berada di puncak yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H