8. Jika demikian, mengapa pula Presiden yang satu ini malah menyerukan protokol anti penistaan agama dan meminta agar seluruh dunia mengikutinya, padahal seharusnya Presiden ini cukup mengusulkan protokol anti penistaan nabi muhammad saja? Toh bukankah reaksi umat Islam berdasarkan film (IOM) yang menyudutkan nabi muhammad? Sementara untuk film lainnya (DVC), umat Islam malah oke dan tenang-tenang saja tuh!
9. Apakah ini berarti kedudukan nabi-nabi muslim yang lain memang lebih rendah daripada nabi Muhammad? Jika ya, lantas apakah berarti penistaan terhadap agama Islam dapat ditolerir oleh muslim, namun zero tolerance jika penistaan tersebut dilakukan terhadap nabi Muhammad? Jika tidak, lantas mengapa pula adem-ayem ketika banyak film lain yang menyudutkan nabi-nabi muslim lainnya?
10. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di pikiran ini, seperti nasib Syiah di Sampang, nasib Ahmadiyah, nasib Lia Eden, nasib aliran kepercayaan lain yang dipaksa mengikuti mainstream agama di Indonesia....dan lain-lain dan sebagainya....
Namun tiba-tiba ku teringat omongan Gus Dur yang ku kagumi itu, "itu orang kan cuma becanda, jangan dianggep serius...gitu aja kok repot!"..... Benar juga rasanya!
Humor mengkotak-kotakkan ribuan agama lain dan (nantinya) pemaksaan agama-agama kecil ke dalam agama besar/mainstream itu dilontarkan oleh orang yang lupa....ya, lupa bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya di negeri Ibu Pertiwi tercinta ini, daripada berusaha mencari muka dengan menjual retorika kosong yang ditertawai oleh bangsa-bangsa dan negara-negara lain...
Namun....ya begitulah, humor terlucu yang pernah terlontar dari seorang Presiden NKRI... hahaha!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H