Mohon tunggu...
Vincentius Ardhatama C
Vincentius Ardhatama C Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Perkenalkan nama saya Vincentius Ardhatama Chrisnuadi, biasa dipanggil Ardha. Saya seorang mahasiswa di Universitas Slamet Riyadi Surakarta dengan program studi Ilmu Hukum. Saat ini saya sedang melaksanakan program KKN di Desa Watusomo, Wonogiri. Dosen Pendamping : Bapak Daryono, S. Pd, S. Kom, M.Kom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN - PPM UNISRI Surakarta : Bahaya Mengendarai Motor Dibawah Umur Desa Watusomo, Wonogiri.

9 Agustus 2024   00:01 Diperbarui: 9 Agustus 2024   00:07 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Bahaya berkendara dibawah umur pada siswa SD Negeri 2 Watusomo. (Dokumentasi Pribadi)

4. Tidak tenang berkendara

Ini merupakan hal yang dialami oleh semua pengendara di bawah umur. Mereka tidak akan tenang berkendara, sebab mereka melanggar peraturan lalu lintas. Mereka tidak memiliki Surat Ijin Mengenmudi (SIM), sementara itu di kota-kota besar seperti Makassar Selalu melakukan Sweeping terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran. Tidak jarang diantara pengendara di bawah umur tersebut banyak yang kabur saat melihat Pak polisi sedang mengadakan Sweeping. Mereka takut ditangkap, dan mereka biasanya akan memacu kendaraannya secepat mungkin. Inilah yang bakalan memicu terjadinya kecelakaan di Jalan. Itulah beberapa dampak Positif dan Negatif dari pengendara Di bawah umur. Semog bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua untuk memikirkan baik-baik sebelum memberikan kebebasan  kepada anak-anak untuk brkendara. Bebaskan anak-anak untuk berprestasi tanpa gangguan 52 %  korban   adalah   generasi  muda  usia  produktif  11 -- 30  tahun. Dari data tersebut jelas bahwa korban kecelakaan di kota-kota besar di dominasi oleh generasi dibawah umur. Melihat data tersebut jelas bahwa kemungkinan masa depan pengendara di bawah umur akan menjadi suram. Kemungkinan anak mengalami kecelakaan, kelumpuhan, bahkan meninggal dunia. Semua impian dan cita-cita anak-anak tersebut menjadi pupus sudah. Agar impian anak-anak kita dapat merk wujudkan dengan lancar, maka janganlah memberikan mereka kendaraan bermotor. Bolehlah kita mengajari mereka sejak dini, tetapi tidak untuk memberikan kebebasan berkeliaran di jalan yang besar, jalan yang sangat berbahaya bagi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun