Mohon tunggu...
Vincentius Agust SY
Vincentius Agust SY Mohon Tunggu... Lainnya - Forex Trader

Experienced as a Forex Trader since 2008. Currently as a Writer at BroCerdas.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Akibat Tidak Tenang Tergiur Investasi Bodong

30 Juli 2022   12:17 Diperbarui: 30 Juli 2022   12:24 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak bumi gonjang-ganjing dan bergejolak karena pandemi pada tahun 2020 umat manusia dibuat menjadi ketakutan dan memenjarakan dirinya dengan hashtag di rumah saja, stay at home, work at home, dan lain sebagainya.

Banyak pelaku usaha yang menutup lapak usahanya karena jika memaksakan diri buka, tokonya akan distempel oleh aparat satgas covid-19. Meski dengan begitu mereka terpaksa harus rela kehilangan omzet yang berarti pula kehilangan penghasilan, dan akibatnya terpaksa harus pula mengencangkan ikat pinggang, menahan diri dari berbagai keinginan dan keperluan. Para pekerja pun mau tidak mau harus rela di rumahkan atau bagi yang beruntung, masih bisa bekerja meski tidak secara penuh.

Bisnis online menjadi pilihan terbaik untuk bertahan hidup. Bahkan bukan hanya sekedar untuk bertahan hidup, karena banyak di antara pelaku bisnis online yang omzetnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ketika dijalankan secara offline.

Jika sebelumnya tidak ingin tahu, ketika keadaan menjadi semakin sulit perdagangan derivatif kemudian banyak dilirik oleh mereka yang sebelumnya sama sekali tidak mengenalnya. Karena instrumen ini bisa dilakukan secara online dengan mudah.

Apa itu Derivatif?

Derivatif adalah kontrak perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk menjual atau membeli aset maupun komoditas. Kontrak tersebut akan berfungsi sebagai objek perdagangan. Harga nilai kontrak ini harus disetujui oleh kedua belah pihak. Hal itu juga turut dipengaruhi oleh harga nilai aset atau komoditas induk.

Derivatif adalah instrumen investasi yang terdiri atas beberapa produk keuangan dan telah diawasi oleh BEI. Berbagai produk keuangan tersebut seperti saham, mata uang, obligasi, tingkat suku bunga, indeks saham, indeks obligasi, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, jika produk derivatif adalah komoditas, maka pengawasannya dilakukan oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

Jadi sederhananya, cara kerja derivatif adalah produk investasi berbasis kontrak perjanjian perdagangan. Derivatif juga termasuk sebagai investasi yang memiliki risiko tinggi karena lebih memanfaatkan perkiraan harga di masa depan dengan potensi imbal hasil besar.

Salah satu yang populer dalam perdagangan derivatif adalah Trading Forex.

Trading forex menjadi instrumen perdagangan yang sangat menarik karena hanya dengan modal $100 kita bisa melakukan transaksi perdagangan setara dengan $10.000 karena adanya fasilitas leverage. Misalnya dalam transaksi $10.000 Anda menghasilkan profit 1% artinya Anda untung $100 dan ini sama dengan 100% modal awal yang $100 tadi. Demikian juga sebaliknya, misalnya dalam transaksi $10.000 Anda rugi 1% artinya Anda rugi $100 dan ini adalah 100% modal awal Anda tadi. 

Potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari trading forex memang sangat besar namun sebanding dengan tingkat resiko yang tinggi pula, istilahnya high return high risk. Kunci utama untuk benar-benar bisa menghasilkan profit secara konsisten dalam trading forex adalah Risk & Money Management dan Psikologi Forex.

Trading forex adalah bisnis, sebuah perdagangan yang tak ubahnya seperti perdagangan-perdagangan lainnya. Anda perlu melakukannya dengan aman, nyaman, tenang, dan menguntungkan. Bahwa segala sesuatu harus kita ketahui dan dipersiapkan sejak awal dengan baik terutama menyangkut risk & money management. Karena pada prinsipnya di dalam bisnis apa pun nomer satu harus tenang.

Dengan ketenangan kita bisa berpikir dengan jernih, bisa menimbang-nimbang, dan menganalisa dengan baik. Jika tidak tenang Anda akan mudah terprovokasi dengan flexing-flexing yang ditunjukkan orang lain dan ini sangat berbahaya. Mereka yang menjadi korban investasi bodong yang belakangan ini marak di Indonesia sebenarnya adalah akibat dari ketidak tenangan. 

Dalam dunia Trading dan Investasi, Anda harus waspada jika ada penawaran-penawaran yang sepertinya sangat menggiurkan dan terasa begitu menarik dan mudah. Tawaran yang enak dilihat dan enak didengar justru harus diwaspadai.

Untuk itu Anda perlu melakukan persiapan dengan belajar dan berlatih dengan matang dalam hal metode trading secara teknikal, fundamental, dan sentimental, juga dalam hal yang lebih penting yaitu landasan atau pondasi menyangkut Mindset & Psikologi trading, serta Time, Risk & Money management.

Sebagai praktisi saya selalu mencoba memberikan informasi sebaik-baiknya. Bahwa trading forex tidak semudah itu, tetapi bisa dan sangat mungkin untuk hidup jika dilakukan dengan baik dan benar. Pelajarilah informasi yang baik, benar, dan seimbang seputar dunia Trading dan Investasi.

Sekali lagi, jangan Anda tergiur oleh flexing-flexing yang sekarang ini semakin marak di media dengan foto-foto, screenshot profit sekian ratus dolar, withdraw sekian ribu dolar dan lain sebagainya. 

Waspadalah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun