Terlalu memandang bahwa teori koneksionime ini mutlak bagi manusia manusia, karena tidak semua tingkah laku manusia itu dapat dipengaruhi secara trial and error. Trial and error tidak berlaku mutlak bagi manusia.
Teori ini berpendapat bahwa belajar hanya merupakan asosiasi belaka antara stimulus dan respon. Sehingga yang dipentingkan dalam belajar ialah memperkuat asosiasi tersebut dengan latihan-latihan, atau ulangan-ulangan yang terus menerus. Â Namun tidak melihat kalo ada juga manusia yang tanpa latihan dan pengulangan mampu menangkap dengan cepat.
Adanya rasa tertutup bagi para pelajar untuk berkembang. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis dan mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti monoton. Akibatnya pelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H